Munculnya Bobby Nasution menjadi fenomena tersendiri di Kota Medan. Berita tentang Wakil Ketua Umum HIPMI ini mencalonkan diri menjadi Walikota Medan hampir memenuhi lini masa media sosial warga. Tak jarang pula kita telah temui spanduk dukungan dari masyarakat yang terpampang di permukiman maupun jalan raya.
Sepak terjangnya sosialisasi ke masyarakat cukup luar biasa. Mulai dari bersih-bersih lingkungan bersama warga, bertemu dengan komunitas anak muda, ngopi bareng pelaku ekonomi kreatif, diskusi dengan pakar tata kota, sowan ke tokoh lintas agama, bertemu warga kampung nelayan, mendengar keluhan guru honorer, berdialog dengan pedagang pasar, dan lain sebagainya. Tidak heran, menurut beberapa survei pilkada yang beredar, popularitas dan elektabilitas Bobby konon melejit tinggi jelang Pemilihan Walikota Kota Medan tahun ini.
Meski semua aktivitas Bobby menjadi sorotan, namun ada satu rutinitas yang yang dapat dijadikan alat kita untuk menilai komitmen dan visi pribadi Bobby sebagai seorang pemimpin. Menurut saya, Bobby memiliki rasa sosial yang tinggi. Pria lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sangat mencintai anak yatim dan anak yang tidak mampu.
Satu agenda yang tetap dijalani sampai hari ini oleh Bobby adalah agenda 'Jumat Berkah'. Agenda Jumat Berkah adalah pengajian, doa bersama, dilanjutkan dengan pemberian santunan serta makan bersama dengan puluhan bahkan ratusan anak-anak yatim dari berbagai kecamatan/kelurahan di Medan.
Kepedulian dan kecintaan terhadap anak-anak yatim pada anak muda kelahiran 5 Juli 1991 ini bukan muncul tiba-tiba. Konon dari cerita-cerita orang dekatnya, sejak kecil orang tua Bobby telah mengajarkannya untuk menyayangi, dekat dan selalu bersedekah kepada anak-anak yatim dan orang tak mampu.
Kepedulian Bobby tidak hanya disitu. Ia juga peduli dengan perkembangan kehidupan keagamaan yang baik. Menurut Bobby, kota yang baik harus didukung oleh kehidupan spiritual yang baik para warganya dalam menjaga keharmonisan kehidupan kota yang majemuk serta kemajuan dan keberkahan kota.
Baru-baru ini ia mengundang juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kota Medan untuk makan siang bersama sekaligus diberikan santunan. Ia ingin menunjukkan dukungannya bahwa anak-anak muda hari ini harus tetap memegang teguh tradisi-tradisi yang baik yang dapat menjaga tatanan sosial kota dan seluruh warganya.
Sosok pemimpin seperti inilah menurut penulis yang dibutuhkan Kota Medan. Pemimpin anak muda, berpikir berkemajuan di era digital dan milenial, namun tetap berpijak pada tradisi budaya dan akar spiritual masyarakatnya.
Komitmen agenda Jumat Berkah yakni menyantuni dan berdoa bersama anak-anak yatim adalah kekuatan dan keberkahan. Semoga istoqomah dan terus dijalankan. Kita doakan Bobby Nasution insya Allah akan mendapatkan amanah dan terpilih menjadi Walikota Medan pada Pilkada 2020 ini. Aamiin YRA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H