Mohon tunggu...
Annisa Rahmadita
Annisa Rahmadita Mohon Tunggu... Mahasiswa - nisaditaa

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan 25 Tahun Hingga Menjadi Seorang Pemimpin

10 April 2023   09:06 Diperbarui: 10 April 2023   09:13 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan suatu aspek esensial bagi keberlangsungan manusia untuk pengembangan hidupnya. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai suatu usaha yang dibuat dengan terencana agar mencapai tujuan tertentu. Pendidikan sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan seseorang. Proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk usaha dalam mengembangkan kualitas hidup seseorang.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan di lembaga pendidikan, tentunya membutuhkan seorang leader untuk mengatur program -- program yang telah direncanakan agar program -- program tersebut dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat. Selain itu, sosok pemimpin di lembaga pendidikan juga berperan dalam meningkatkan profesionalitas guru, baik dengan cara bimbingan, bantuan, pengawasan, maupun penilaian pada masalah yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan sehingga situasi belajar mengajar dapat tercipta dengan kondusif.

Seperti kata Bapak Drs. Surahman (Kepala Sekolah SDN Sawojajar 5 Malang) saat berbincang -- bincang pada program K-Talk, beliau mengatakan "Antara sekolah satu dengan sekolah lain, tentunya memiliki karakter yang berbeda -- beda. Jadi, ketika menjadi kepala sekolah di lembaga pendidikan tentunya harus belajar beradaptasi dengan keadaan sekolah yang baru". Hal demikian memang sangat benar adanya, tiap sekolah memiliki ciri maupun karakter berbeda. Dengan begitu, ketika kepala sekolah ditempatkan di sekolah yang baru, kepala sekolah harus menyesuaikan program -- program yang dibuat dengan keadaan sekolah yang ada sehingga sekolah yang dipimpin dapat maju.

Dedikasi Bapak Drs. Surahman ini, sebelum menjabat sebagai kepala sekolah tentunya mengemban tugas menjadi seorang guru terlebih dahulu selama kurang lebih 14 tahun lamanya. Dari menjadi guru hingga akhirnya beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah pertama di SDN Wonokoyo 2 Kota Malang dengan kriteria yang dilihat dari segi kepribadian maupun perannya di masyarakat. Kesulitan yang dialami kepala sekolah zaman dahulu, selain harus mengkoordinasikan antara guru dan tenaga pendidikan, kepala sekolah memiliki tugas untuk wajib mengajar selama 6 jam. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi Bapak Drs. Surahman. Prinsip yang Bapak Drs. Surahman terapkan selama menjabat menjadi kepala sekolah di 6 tempat yakni "Kerja yang nyaman dan menyenangkan tetapi tidak seenaknya, sehingga dalam bekerja tetap dalam koridor disiplin". Selain itu, menurut beliau, prinsip dalam menjadi pemimpin antara lain 3S yaitu "Santai, Serius, Sukses". Hal ini mendorong agar terciptanya hubungan kerja yang menyenangkan dan kondusif antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sehingga tujuan yang diharapkan dapat terwujud dengan efektif dan efisien. Menurut beliau gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, dan kepemimpinan yang bebas atau laissez faire leadership penting untuk diterapkan. Tiga gaya kepemimpinan itu dapat dikombinasikan dengan melihat kondisi kapan gaya tersebut layak dan pantas untuk digunakan.

Dalam mengemban tugas menjadi kepala sekolah, tentunya Bapak Drs. Surahman juga memantau hasil kinerja guru baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pemantauan secara langsung dapat dilakukan dengan supervisi ke dalam kelas untuk mengetahui bagaimana cara guru menyampaikan materi ke siswa, kelebihan guru dalam mengajar, serta kekurangan dari guru saat mengajar siswanya. Sedangkan pemantauan tidak langsung biasanya dilakukan oleh Bapak Drs. Surahman dengan berkeliling ke depan kelas -- kelas dan memantau suasana kelas dari jendela luar kelas. Hal ini dilakukan oleh beliau untuk mengetahui apakah guru sudah menjalankan dan menerapkan tugasnya dengan baik atau belum. Apabila dirasa guru sudah memiliki kemampuan yang cukup berkompeten dalam mengajar, maka Bapak Drs. Surahman akan mengapresiasi dan tak lupa memberikan wejangan ataupun motivasi agar guru tersebut terus mengembangkan kemampuannya. Sebaliknya, jika dirasa guru memiliki kekurangan, maka Bapak Drs. Surahman akan menasehati dan mengajak diskusi mengenai kekurangan guru tersebut serta membantu mencarikan solusi agar kedepannya proses kegiatan belajar mengajar dapat tercipta dengan kondusif dan menyenangkan. Selain itu, beliau akan membimbing dan memberikan motivasi sehingga guru yang memiliki kekurangan tersebut tidak menyerah dalam mencapai tujuan pendidikan.

Selama mengemban tugas menjadi kepala sekolah, Bapak Drs. Surahman ini hampir ingin mengundurkan diri menjadi kepala sekolah. Beliau merasa tidak mampu menjalankan tugas -- tugas yang cukup berat menjadi kepala sekolah. Namun karena banyak pertimbangan, arahan dan masukan dari rekan kerja serta dukungan dari keluarga akhirnya beliau mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri menjadi kepala sekolah.

Cara yang Bapak Drs. Surahman terapkan dalam peningkatan motivasi kerja guru ialah bekerja dengan tulus dan ikhlas. Beliau mengatakan "Ikhlas mungkin mudah untuk dikatakan, namun sulit untuk dilakukan. Dengan demikian, saya mengajak guru -- guru untuk bekerja tidak karena diawasi oleh kepala sekolah". Menurut Bapak Drs. Surahman, jika bekerja untuk diawasi kepala sekolah, maka ketika kepala sekolah tidak ada, dia akan bekerja dengan semaunya. Sebaliknya jika bekerja tidak karena diawasi kepala sekolah, selama kepala sekolah tidak ada guru akan bekerja sesuai dengan dirinya dan kewajibannya. Beliau juga mengatakan bahwa "Bekerja diniatkan untuk beribadah". Jadi, semua yang dilakukan itu diserahkan kembali kepada Yang Maha Kuasa untuk bekal di akhirat kelak.

Dalam meningkatkan hubungan baik antara sekolah dengan pihak luar (komite, masyarakat, dan wali murid) yang paling utama adalah pelayanan. Bapak Drs. Surahman mengatakan bahwa beliau terinspirasi dari pegawai -- pegawai di salah satu Bank BUMN. Menurut beliau pegawai di Bank tersebut sangat ramah. Dengan demikian, Bapak Drs. Surahman mengajak pihak luar tersebut apabila ada masalah yang menyangkut sekolah dapat dibicarakan langsung. Dalam memberikan pelayanan, tentunya pihak sekolah memberikan pelayanan yang sama antara satu dengan lainnya sehingga tidak ada yang diistimewakan. Hal ini mendorong agar hubungan antara sekolah dengan pihak luar tetap terjaga dengan baik dan selalu berkomitmen.

Di tahun 2023 ini tepatnya di bulan Maret, Bapak Drs. Surahman akan menjalani masa purna tugasnya. Beliau sudah cukup lama berdedikasi di dunia pendidikan ini. Meskipun demikian, Bapak Drs. Surahman masih akan tetap aktif dalam beberapa kegiatan selama beliau menjalani masa purna tugasnya, antara lain mengurusi kegiatan sosial, mengelola yayasan di salah satu masjid, mengelola salah satu koperasi, dan taklupa pentingnya yaitu beliau akan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga tercintanya.

Dengan demikian, Bapak Drs. Surahman memberikan sedikit pesan motivasi untuk kita semua baik yang membaca tulisan ini maupun yang menonton video K-Talk, beliau mengatakan "Dalam berbaur, apa yang kita inginkan harus ditekuni, potensi yang kita milikipun harus ditekuni dan dikembangkan agar apa yang kita inginkan dapat terwujud". Taklupa pula pesan penting beliau ialah "Ketika orang lain membutuhkan bantuan kita, apa yang bisa kita bantu, kita bantu. Dan kita tidak perlu mengharapkan sesuatu dari orang yang sudah kita bantu". Pesan -- pesan tersebut tentunya sangat bermakna untuk kita semua para pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun