Tidak Jadi Bercerai karena Indihome

Sejak Auntie-ku memutuskan untuk memasang IndiHome dari Internet Provider Telkom Indonesia di rumah kami Agustus 2022 lalu, kegiatan dan kehidupan akademik-ku menjadi semakin membaik serta sangat terbantu. Aku mengikuti banyak kegiatan lomba-lomba yang diselenggarakan universitas negeri maupun swasta. Bahkan, aku juga dapat mendapatkan bimbingan belajar gratis melalui platform youtube atau website-website pendidikan lainnya. Karena nilai dan prestasi akademik-ku semakin meningkat, guru-guru di sekolahku mulai merekomendasikan untuk mengikuti OSN yang diselenggarakan oleh puspresnas. Siapa yang tidak senang jika ditawarkan kesempatan berharga seperti itu? Langsung saja kuterima tawaran dari guru tersebut. 

Aku mengikuti cabang Kimia, yang kuketahui memang lumayan susah. Meskipun susah, aku tetap mengikuti pembinaan yang diberikan dengan tekun dan senang. Hingga tiba saatnya H-1 minggu perlombaan. Di jalan, saat pulang sekolah, tiba-tiba Auntie-ku berkata, "Kak, kalau Bapak sama Mama cerai, kamu gapapa?" Aku yang mendengar hal tersebut sudah pasti sangat shock. Anak mana yang tidak apa-apa jika orang tuanya bercerai. FYI, aku sudah tinggal bersama Nenek dan Auntie-ku di Jawa sejak umurku 8 bulan, sementara Bapak dan Mama tinggal di Sulawesi Tenggara. Aku pun lanjut bertanya, "Hah kok bisa? Karena apa sih? Udah tua juga berantem." Auntie-ku pun lanjut bercerita dan aku pun mulai menangkap kesimpulan bahwa mereka bertengkar karena sikap Mama yang sering mudah emosi. Auntie mulai menyarankan untuk rutin menghubungi Bapak dan Mama setiap hari untuk mengecek keadaan mereka. Aku pun mengiyakan saja saran tersebut.

Pertama kali menelpon Mama via Video Call Whatsapp, ia terlihat lemas dan tidak semangat berbicara, sedangkan Bapak, beliau tidak ingin mengangkat telepon dariku. Auntie-ku memberi tahu bahwa Bapak membuat story di Facebook dengan menggunakan lagu yang sedih. Di dalam hatiku berkata, "Ya Allah aku harus berbuat apa agar hubungan mereka menjadi seperti semula. Bapak kenapa sih tidak ingin menjawab telepon dariku? Apa segitu marahnya beliau kepada Mama hingga telepon dari anaknya saja tidak diangkat?" 

Melihat hal tersebut awalnya aku ingin menyerah saja. Tetapi, kemudian aku berpikir kembali bahwa ini masih hari ke-2 aku berusaha. Aku tidak boleh menyerah dan tetap berusaha agar mereka kembali akur seperti semula. Aku memutuskan untuk tidak pernah berhenti berdoa dan rutin menelepon Mama setiap hari dengan alasan aku ingin didoakan agar menang lomba yang sedang kuikuti. Aku beralasan seperti itu agar Mama tidak lebih kepikiran lagi tentang hal yang sedang beliau alami dengan ditambah kenyataan bahwa aku mengetahui permasalahannya. Untung saja selama Video Call dengan Mama, jaringan yang kugunakan tidak pernah lag dan lemot. Terima kasih kepada IndiHome. Melihat wajah Mama yang awalnya lemah dan tidak berselera lama lama menjadi semangat kembali membuatku semakin yakin bahwa mereka tidak akan bercerai. Pada hari ke-6 di layar hpku yang sedang Video Call dengan Mama, terlihat adik-adikku. Mereka baru saja pulang dari Pondok Pesantren. Aku menjadi sedikit lega, semoga saja dengan adanya mereka, hubungan orang tuaku kembali baik-baik saja. Dan baru saja aku berdoa seperti itu, tiba-tiba Bapak lewat dan sedang tersenyum melihat anak-anaknya yang sedang saling berbicara. Ia bahkan menanyakan bagaimana kabarku. Betapa bahagianya aku mendengar hal tersebut. 

Tidaklah sia-sia perjuanganku untuk mengembalikan hubungan orang tuaku kembali seperti semula. Meskipun hanya lewat Video Call Whatsapp, tetapi mereka bisa kembali akur, aku sangat lega. Terima kasih Internet Provider Telkom Indonesia yang sudah menciptakan keberadaan IndiHome, berkat keberadaanmu dan jaringan milikmu yang lancar, orang tuaku tidak jadi bercerai.