Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam dunia pendidikan di sekolah. Sebagai alat komunikasi utama, bahasa Indonesia tidak hanya digunakan untuk proses pembelajaran, tetapi juga untuk mengembangkan empat keterampilan dasar, yaitu berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Keterampilan ini sangat penting untuk menjamin komunikasi yang efektif serta interaksi yang lancar di lingkungan pendidikan. dalam tingkat pendidikan dasar (SD), fokus dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan penguasaan terhadap keterampilan berbahasa tersebut. Pesatnya kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0, pembelajaran bahasa Indonesia perlu disesuaikan. Pendekatan dalam pengajaran bahasa Indonesia harus ditinjau ulang agar mencakup berbagai aspek penting, seperti psikomotorik, afektif, sikap, dan nilai-nilai keagamaan.
Oleh karena itu, metode pengajaran bahasa Indonesia di sekolah harus lebih inovatif, menarik, dan selaras dengan perkembangan zaman. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran juga perlu dimaksimalkan, baik sebagai sumber pengetahuan, referensi, maupun sarana untuk menyampaikan materi secara terbuka. Selain itu, media sosial bisa menjadi platform efektif untuk memperkaya proses belajar bahasa Indonesia di sekolah. Materi atau mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan di sekolah dasar, mulai dari kelas I (1) hingga kelas VI (6). Proses pembelajaran dibagi menjadi dua tahap, yakni kelas rendah dan kelas tinggi. Pada tahap kelas rendah, pembelajaran bahasa Indonesia dirancang dengan pendekatan tematik yang khas.
Materi yang diajarkan pada tahap ini juga berbeda dengan yang diajarkan pada kelas tinggi, baik dari segi pendekatan maupun substansinya. Tujuan utama pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah adalah agar siswa dapat mengembangkanbahasa Indonesia, paham dari segi bentuk,makna,dan Meningkatkan kemampuan intelektual, kedewasaan emosional, dan keterampilan sosial siswa melalui penggunaan bahasa Indonesia, disiplin dalam berbahasa serta memahami dan menikmati karya sebagai warisan budaya intelektual bangsa
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam konteks akademik sangat vital, baik sebagai sarana komunikasi maupun sebagai identitas yang memberikan nuansa keindonesiaan dalam kehidupan kampus. Bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai kegiatan akademik, seperti kuliah, penulisan karya ilmiah, membaca, serta dalam proses penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, tantangan muncul karena banyak literatur ilmiah yang lebih sering menggunakan bahasa asing, khususnya dalam bidang ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan rasa bangga dan kesadaran, sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa nasional dalam dunia akademik. Mampu berbahasa dan berkata yang paling terlihat dalam kehidupan sehari-hari adalah berbicara.
Pada awal masa kanak-kanak, anak memiliki dorongan kuat untuk berbicara karena beberapa alasan: (1) Berbicara menjadi sarana untuk bersosialisasi. Tanpa kemampuan berbicara, mereka akan sulit diterima dalam kelompok sosial; (2) Anak belajar berbicara sebagai cara untuk mencapai kemandirian. Jika mereka tidak dapat berbicara, orang tua tidak akan mengerti keinginan mereka, yang berakibat pada ketergantungan anak seperti bayi, sehingga anak sulit menjadi mandiri (Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004: 43).
1.Usia 6 Tahun (Kelas 1)
a.Mengenal huruf dan angka: Anak mulai mengenal huruf abjad dan angka serta cara menulisnya.
b.Membaca dan menulis sederhana: Membaca dan menulis kata-kata dan kalimat pendek dengan bantuan gambar.
c.Pengucapan yang tepat: Fokus pada cara mengucapkan huruf dan kata dengan benar.
2.Usia 7-8 Tahun (Kelas 2-3)
a.Membaca teks pendek: Anak mulai membaca cerita pendek dan memahami isi cerita secara sederhana.
b.Menulis kalimat sederhana: Anak menulis kalimat lebih panjang dan bercerita tentang pengalaman sehari-hari.
c.Berbicara dengan percakapan: Menggunakan bahasa yang lebih terstruktur dalam percakapan sederhana.
3.Usia 9-12 Tahun (Kelas 4-6)
a.Membaca teks yang lebih kompleks: Anak membaca teks yang lebih panjang dan memahami informasi lebih mendalam.
b.Menulis paragraf dan karangan: Anak dapat menulis karangan atau cerita dengan struktur yang jelas, termasuk pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
c.Berbicara di depan umum: Anak mulai berbicara di depan kelas atau dalam diskusi kelompok, mengemukakan pendapat dan ide secara lebih jelas.
4.Usia 6 Tahun (Kelas 1)
a.Mengenal huruf dan angka: Anak mulai mengenal huruf abjad dan angka serta cara menulisnya.
b.Membaca dan menulis sederhana: Membaca dan menulis kata-kata dan kalimat pendek dengan bantuan gambar.
c.Pengucapan yang tepat: Fokus pada cara mengucapkan huruf dan kata dengan benar.
5.Usia 7-8 Tahun (Kelas 2-3)
a.Membaca teks pendek: Anak mulai membaca cerita pendek dan memahami isi cerita secara sederhana.
b.Menulis kalimat sederhana: Anak menulis kalimat lebih panjang dan bercerita tentang pengalaman sehari-hari.
c.Berbicara dengan percakapan: Menggunakan bahasa yang lebih terstruktur dalam percakapan sederhana.
6.Usia 9-12 Tahun (Kelas 4-6)
a.Membaca teks yang lebih kompleks: Anak membaca teks yang lebih panjang dan memahami informasi lebih mendalam.
b.Menulis paragraf dan karangan: Anak dapat menulis karangan atau cerita dengan struktur yang jelas, termasuk pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Secara keseluruhan, bahasa Indonesia sebagai sarana integrasi nasional di lingkungan sekolah dasar memiliki peran penting dalam menyatukan keberagaman suku, budaya dan bahasa. Melalui penggunaan bahasa Indonesia yang efektif, siswa dapat berkomunikasi dan memahami satu sama lain, mempererat persatuan serta membangun rasa kebersamaan di lingkungan sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia tidak hanya berfokus pada keterampilan berbahasa namun berfokus juga pada pengembangan sikap, toleransi, saling menghargai dan pemahaman terhadap berbagai latar belakang budaya karena bahasa Indonesia adalah kunci untuk menyatukan berbagai suku, budaya dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia menjadi alat yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang mencintai dan menjaga keutuhan negara serta membentuk rasa nasionalisme dan integrasi di kalangan generasi muda Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H