Mohon tunggu...
Nisa Amelia
Nisa Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya Nisa Amelia, mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Rekognisi UPI 2023: Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN Cilumpang

29 Desember 2023   14:40 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:06 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama DPL & pihak sekolah

KKN (Kuliah Kerja Nyata) Rekognisi UPI merupakan kebijakan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang memperbolehkan mahasiswa untuk melakukan konversi program MBKM-PUSPERNAS sebagai pengganti kegiatan KKN di UPI. Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti oleh penulis yaitu Kampus Mengajar.

Kampus Mengajar merupakan sebuah program yang diupayakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut sekolah penugasan. Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan pengalaman dan membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Program Kampus Mengajar fokus pada pengembangan literasi, numerasi, adaptasi teknologi dan administrasi sekolah.

Nisa Amelia (21) merupakan mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya yang mengikuti KKN rekognisi melalui program Kampus Mengajar. Program ini dilaksanakan selama satu semester penuh atau kurang lebih 4 bulan, terhitung mulai bulan Februari-Juni 2023. Kegiatan ini dilakukan mulai dari pembekalan materi oleh pihak penyelenggara program, kemudian penugasan mahasiswa ke sekolah sasaran, dan penarikan kembali mahasiswa dari sekolah sasaran. Penugasan mahasiswa di sekolah sasaran dibentuk per kelompok (maksimal 5 mahasiswa) yang dibimbing oleh 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Penulis bertugas melaksanakan kegitan Kampus Mengajar di SDN Cilumpang, beralamat di Kp. Cilumpang, Desa Cikadongdong, Kec. Bojongasih, Kab. Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat. Sekolah Dasar tersebut memiliki 6 rombongan belajar yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6. Untuk mewujudkan program Kampus Mengajar dalam hal pengembangan literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah, maka penulis dan rekan kelompok merancang beberapa program kerja yang telah disetujui oleh DPL dan pihak sekolah melalui kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS). Berikut program kerja yang telah dilaksanakan oleh tim kelompok di SDN Cilumpang:

1. Pengembangan Keterampilan Literasi

Pengembangan keterampilan literasi siswa dilaksanakan melalui program:

  • Kunjungan Perpustakaan, setiap kelas dijadwalkan 1 minggu 1 kali untuk meminjam 1 buku yang harus dibaca tuntas. Apabila buku yang dipinjam sudah tuntas dibaca kurang dari 1 minggu, siswa tersebut boleh meminjam kembali.
  • Gemar (Gerakan Membaca Rutin), buku yang dipinjam dari perpustakaan akan dibaca oleh para siswa setiap hari selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
  • Polis (Pohon Literasi), setelah siswa tuntas membaca 1 buku mereka akan menuliskan nama dan judul buku pada daun/buah-buahan terbuat dari kertas yang kemudian ditempel pada pohon literasi. Siswa yang paling banyak menempel daun akan mendapat reward. 
  • ­Poster Edukasi, setiap kelas dibagi kelompok untuk membuat poster dengan tema-tema tertentu. Poster yang telah dibuat pada kertas karton akan ditempel di kelas masing-masing.
  • Kelas Intensif, program ini ditujukan bagi para siswa yang belum lancar membaca dan dilaksanakan setelah pulang sekolah.  
    Kunjungan perpustakaan
    Kunjungan perpustakaan
    2. Pengembangan Keterampilan Numerasi                                                                                                                                                    Pengembangan keterampilan numerasi siswa dilaksanakan melalui program:
  • Melafalkan perkalian, ditujukan bagi siswa kelas tinggi dan tes penjumlahan/pengurangan bagi kelas rendah.
  • Membuat Tangga Ukuran, para siswa dibagi kelompok untuk membuat tangga ukuran satuan massa dan satuan panjang yang kemudian ditempel di kelas masing-masing.
  • Membuat Tabel Angka Romawi, program ini merupakan kegiatan membuat tabel angka romawi yang dilaksanakan oleh kelas 4 (menyesuaikan dengan KD) dan hasilnya ditempel di dinding kelas.
  • Gantungan Perkalian, gantungan yang dibuat digantung pada jendela di setiap kelas.
  • Kelas Intensif, program ini ditujukan bagi para siswa yang belum lancar berhitung atau belum mampu mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian, dilaksanakan setelah pulang sekolah.   
    Gantungan numerasi
    Gantungan numerasi
    3. Adaptasi Teknologi                                                                                                                                                                                                              Program adaptasi teknologi dilaksanakan melalui pelatihan dasar Ms. Word bagi siswa kelas tinggi dan kegiatan pembelajaran di kelas yang melibatkan video pembelajaran atau aplikasi belajar lainnya. Selain itu, penulis dan rekan kelompok pun mengadaptasikan teknologi kepada guru terkait penggunaan web/aplikasi belajar yang dapat dimanfaatkan. 
    Adaptasi teknologi
    Adaptasi teknologi
    4. Administrasi Sekolah                                                                                                                                                                                                                 Pada program ini, penulis dan rekan kelompok membantu para guru untuk mengetik soal ujian dan memeriksa jawaban ujian siswa. 
    Administrasi sekolah
    Administrasi sekolah
    Selain program kerja di atas, penuli dan rekan kelompok pun melaksanakan pretest dan postest AKM kelas, membuat gantungan berisikan cita-cita siswa yang digantung di jendela kelas, dan melatih upacara. Dengan mengikuti program Kampus Mengajar, penulis mendapat banyak manfaat di antaranya, yakni menambah relasi dari kalangan dosen, guru, sesama mahasiswa, dan siswa, mendapat pengalaman hidup dan mengetahui secara langsung bagaimana kondisi pendidikan di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal), menambah skill mengajar karena terjun langsung ke sekolah selama kurang lebih 4 bulan, senang bisa menebar ilmu kepada para siswa, memperoleh kesempatan membantu kegiatan administrasi sekolah, serta dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para mahasiswa dan guru terkait tujuan pembelajaran dan pendidikan. 
    Foto bersama warga sekolah
    Foto bersama warga sekolah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun