Mohon tunggu...
Nisa Amelia
Nisa Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Uin syarif Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Pilar Retorika Dakwah: Bahasa Baku, Data, dan Riset

4 Juni 2024   18:55 Diperbarui: 16 Juni 2024   11:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Nisa Amelia (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.)

Faktor-faktor keberhasilan dakwah mencakup banyak aspek. Misalnya, penggunaan teknologi dan ketepatan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metode dakwah.

Namun, dalam praktiknya, yang juga sangat penting adalah pengembangan bahasa retorika dakwah.

Untuk mengembangkan retorika dakwah verbal, baik lisan maupun tulisan, minimal perlu memperhatikan tiga hal: penggunaan bahasa baku, berbasis data, dan berbasis riset.

Pertama, harus menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku biasanya digunakan dalam forum resmi.

Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan bahasa asing dapat menjadi selingan dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada audiens. Terkadang, penggunaan bahasa gaul atau bahasa daerah juga penting untuk mendekatkan audiens dengan pembicara dan menciptakan suasana yang lebih santai melalui humor atau candaan sebagai pemecah kebekuan.

Kedua, informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah, sedangkan fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia, nyata, dan ada. Data bisa berupa simbol, angka, atau kata-kata.

Berbasis data berarti materi atau tema yang disampaikan didasarkan pada fakta. Setiap fakta biasanya bisa diverifikasi bersama.

Ketiga, informasi yang disampaikan harus berbasis riset. Riset adalah penelitian yang dimulai dengan pengumpulan data, analisis, dan pembuatan kesimpulan. Hasil riset yang bisa dikutip misalnya tentang jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, pendidikan, pendapatan per kapita, dan lain-lain.

Inilah pengembangan bahasa retorika dakwah yang dianggap sebagai salah satu faktor keberhasilan dakwah, selain penggunaan teknologi dan ketepatan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metode dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun