BATANG -- Manusia penyandang disabilitas yang mampu memotivasi banyaknya makhluk di Muka Bumi. Senin, (4 / 12)
Penting bagi kita seluruh masyarakat di Negara Indonesia untuk memberi dukungan, penghargaan, dan memberi kesempatan yang setara bagi penyandang difabel agar mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan layak dan bermanfaat.
Seperti itulah Ustadz Slamet, seorang pria berumur 40 Tahun yang memiliki profesi sebagai Guru Ngaji. Ustadz Slamet tinggal di daerah Karangasem Selatan, Batang, Jawa Tengah.
Keterbatasan fisik yang beliau miliki tidak dapat mematahkan semangatnya dalam mengajarkan Al-Qur'an.
Suara lantunana anak-anak mengaji selepas maghrib dari sebuah rumah sederhana terdengar sangat menyejukkan hati. Di tempat itulah Ustadz Slamet mengajarkan Qur'an kepada anak-anak dikampungnya.
" Sebaik baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya"
Ketekunan dan kesabaran dalam mengajar Al-Qur'an menjadikan beliau sosok yang dicintai oleh anak-anak. Adapun murid yang di ajarkan Qur'an sekaligus beliau asuh yaitu kisaran 70 anak. Beliau mengajarkan muridnya di rumah beliau sendiri mulai dari ba'da maghrib sampai jam 21.00 WIB.
Selain beliau memiliki keterbatasan fisik, beliau juga mempunyai keterbatasan dalam bidang ekonomi. Keterbatasan tersebut tidak membuat beliau surut dalam langkahnya untuk memberikan pencerahan serta berbagi ilmu kepada sesame umat manusia dimuka Bumi.
Kedua orang tua beliau sudah usia lanjut (Lansia). Ibu beliau terkena penyakit Stroke dan Adiknya juga terlahir sebagai difabel sama seperti Ustadz Slamet. Dalam kehidupan sehari-hari nya ekonomi keluarga beliau bisa dikatakan kurang mencukupi.
Penyandang difabel adalah istilah yang merujuk kepada individu yang memiliki keterbatasan fisik, mental, sensorik, atau kondisi kesehatan lainnya yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-harinya.
Mereka mempunyai kemampuan yang beragam dan sering kali memerlukan aksesbilitasi yang lebih baik untuk dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam masyarakat. Banyak upaya yang dilakukan dalam memperjuangkan hak-hak mereka (penyandang difabel). Seperti, akses yang lebih baik terhadap pendidikan, pekerjaan, dan fasilitas umum. Jika, dalam pendidikan contohnya yaitu pemerintah setiap daerah mampu membagun sekolah khusus dengan fasilitas yang memadai. Dalam pekerjaan contohnya yaitu, pemerintah mengadakan suatu komunitas difabel dalam membuat suatu kerajinan dan lain sebagainya, yang dimana pekerja tersebut terdiri dari masyarakat difabel. Sedangkan, fasilitas umum contohnya yaitu, pemerintah membuat jalan di atas trotoar berwarna merah. Jalan tersebut dibuat khusus untuk para penyandang difabel. Adapun jalan khusus di rumah sakit ataupun di puskesmas.