Mohon tunggu...
Hani
Hani Mohon Tunggu... Freelancer - Peserta Danone Digital Academy 2021 ~ https://www.nisaahani.com/

Hai! Perkenalkan saya Hani, Peserta Danone Digital Academy 2021.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Heidi Kristian Repi: Akademisi yang Pernah Menjadi Kepala Sekolah Termuda di Sekolah Gratis dan Inklusif

15 Oktober 2023   22:53 Diperbarui: 15 Oktober 2023   23:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://newsantara.id/heidi-repi-luncurkan-buku-pamit-ketika-purnama/

Umur pertengahan 20 tapi sudah menjadi Kepala Sekolah. Itulah salah satu prestasi Heidi Kristian Repi. Akademisi yang saat itu (pada tahun 2015-2017) dipercayakan menjadi kepala sekolah di sekolah yang sempat mati suri, SMK Nusantara Manado, sekolah gratis dan inklusif, terletak di Jalan Maengket Kompleks Taman Budaya, Kecamatan Wanea, Manado.

Dikarenakan masih ada anak-anak di negeri ini yang tidak bisa melanjutkan pendidikan dengan alasan biaya, oleh karena itu, supaya anak-anak bisa tetap melanjutkan pendidikannya, maka SMK Nusantara Manado, sekolah swasta di bawah Binaan STIEPAR (Sekolah Tinggi Ekonomi Pariwisata) Manado, Sulawesi Utara, sepakat memberikan pendidikan gratis untuk 200 anak muridnya. Meski begitu, fasilitasnya sudah layak pakai dan diajarkan oleh guru-guru muda yang diharapkan bisa memberi energi positif proses pembelajaran.

Jurusannya ada 4 Program Studi, yaitu Otomotif, Akomodasi Perhotelan (AP), Teknik Komputer, Usaha Perjalanan Wisata (UPW), dan Jaringan (TKJ). Cukup banyak untuk sekolah baru bangkit kembali. Sehingga, ketika di Pameran Pendidikan, EDUfest 2016, menarik orang tua siswa untuk mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah ini. Mereka merasa mendapat harapan dan semangat, anak-anak mereka akan mendapatkan pendidikan dengan program yang menjanjikan untuk siap bekerja.

 

Sama seperti sekolah kejuruan lainnya, proses belajarnya tidak hanya secara teori atau belajar di ruang kelas, tapi juga praktek dengan fasilitas praktek yang mumpuni, dan juga magang di industri sesuai program studi yang dipelajari. Untuk fasilitasnya, ada bengkel otomotif, laboratorium komputer jaringan, food and beverage tools, dan lain sebagainya. Ada juga yang sistem Join Managemen. Jadi, jaringan kerja sama yang dimiliki STIEPAR Manado dapat digunakan juga oleh siswa SMK Nusantara Manado.

Melihat SMK Nusantara Manado yang sempat mati suri, yang tentunya banyak sekali tantangannya, tapi sudah punya prospek yang baik di bidang pendidikan, menurut saya, Heidi Kristian Repi, sang kepala sekolah saat itu, hebat sih. Semangat serta ambisi lulusan Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Manado (UNIMA) tahun 2011 dan Program Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) selama satu tahun (2013-2014) ini bisa mengoptimalkan sekolah dengan baik, meski gratis dan masih merintis. Wajar sekali pria kelahiran Minahasa, 9 Desember 1989 ini mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) Provinsi tahun 2018 di bidang Pendidikan. Karena semangatnya memberikan asa untuk masyarakat yang mempunyai keterbatasan biaya untuk tetap berupaya meningkatkan taraf hidupnya dengan pendidikan.

Sumber gambar: https://newsantara.id/heidi-repi-luncurkan-buku-pamit-ketika-purnama/
Sumber gambar: https://newsantara.id/heidi-repi-luncurkan-buku-pamit-ketika-purnama/

Untuk saat ini, pria asal Minahasa Utara, Sulawesi Utara yang sudah menjadi ASN (Aparatur Negeri Sipil) ini memang sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Nusantara Manado, tetapi masih tetap berkontribusi menjadi pengajar dan narasumber terkait pendidikan. Akademisi yang pernah mengikuti Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yakni Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) Sebagai Guru di Nusa Tenggara Timur, Manggarai Timur, Sekolah Luar Biasa Negeri Borong Sejak (2011-2012), menjadi guru bantu di beberapa sekolah, dan juga jadi asisten dosen di UNIMA, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus, mata kuliah Braile dan Ilmu Komputer, kini mengabdikan diri sebagai Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Selain itu, aktif di ruang komunitas relawan TIK Sulut, gerakan literasi digital, bahkan turut mendirikan Pojok Literasi Perbatasan dan membuat buku (kumpulan cerita dan novel).

Seperti kutipan Ki Hadjar Dewantara, seorang tokoh pendidikan negeri ini, "Nyalakan cita-cita, terangkan pelita", yuk, kita contoh Heidi Kristian Repi untuk berkontribusi sebaik mungkin di dunia yang kita geluti. Mari nyalakan asa untuk diri kita sendiri dan juga orang lain, baik kini maupun di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun