Nisa Afdhilla 1, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. 2
Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk membimbing dan membina kepribadian. Pendidikan diarahkan agar dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Seni sebagai suatu bidang yang mendasarkan diri pada keindahan dan memiliki peran signifikan bagi Pendidikan seni selanjutnya. Pendidikan seni dimaksudkan sebagai Pendidikan yang mendasari pembinaan kreativitas seseorang. Pendidikan seni merupakan pendidikan dengan melibatkan empat tahapan siswa pada setiap proses berkegiatan seni yaitu penginderaan, penghayatan, pengamatan dan penalaran. Sehingga dalam proses inilah seni digunakan pada sebuah proses pembelajaran atau yang disebut dengan belajar dengan seni.
Pendidikan seni memiliki potensi dan posisi untuk membina inteligensi dan imajinasi anak-didik. Kekuatan ini dapat tercapai melalui percerminan artistik dan pengalaman estetik dalam berekpresi dan berkreasi secara kreatif dan inovatif pada linkungan belajar yang kondusif. Oleh sebab itu, pendidikan seni perlu di terapkan dari segi visual, aural, haptik, literal perlu dipertautkan kembali sehingga mampu memupuk kesadaran artistik dan kepekaan estetik anak-didik (sesuai dengan kecenderungannya), sehingga mampu membangun daya kritisnya sendiri.
Pendekatan pendidikan melalui media seni memang bisa dikatakan sangat penting, untuk dampaknya dapat kita amati dari berbagai penyelenggara pendidikan baik dari tingkat pendidikan dasar, sekolah menengah dan universitas. Tujuannya memang bukan menjadikan peserta didik sebagai seorang seniman atau pelaku seni akan tetapi, pengaplikasian pendidikan dan seni ini lebih mengajak peserta didik bagaimana memaknai sebuah proses yang dilakukan sebelum hasil dari sebuah proses tersebut. Sehingga peserta didik dapat lebih berekspresi, berimajinasi, berkreasi hingga berapresiasi.
Potensi unik pendidikan seni dalam pengembangan karakter adalah pada pengembangan karakter kreatif. Karakter kreatif yang dikembangkan dalam pendidikan seni bersifat khas karena berfokus pada kekreatifan estetik yang memang menjadi keunikan pendidikan seni. Karena karakter kreatif berkaitan erat dengan kerja keras, mandiri, dan keingintahuan yang tinggi, maka dalam pengembangan karakter kreatif dalam pendidikan seni secara otomatis karakter kerja keras, mandiri, dan keingintahuan yang tinggi, turut serta terkembangkan.
Pendidikan seni di sekolah dasar, guru tidak mengajarkan bagaimana untuk menggambar, bagaimana untuk menari dan bagimana untuk menyanyi saja, tetapi juga harus mengarah kepada pembinaan dan pengembangan kreativitas untuk mengangkat bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam pendidikan seni, anak dibebaskan untuk mengekspresikan apa yang ada dalam jiwanya baik itu melalui gambar, kegiatan menyanyi ataupun gerakan-gerakan tari. Bebas berekspresi membuat anak dapat mengembangangkan apa yang ada dalam dirinya, kreativitas anak untuk menciptakan sesuatu juga semakin berkembang.
Berdasarkan paparan di atas bahwa pendidikan seni di sekolah dasar adalah fondasi penting untuk membangun karakter siswa yang kreatif. Melalui seni, siswa tidak hanya belajar untuk berkarya, tetapi juga memahami proses, menghargai keindahan, dan mengembangkan karakter yang kuat, seperti kerja keras, kemandirian, dan empati. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kreativitas, sekolah dapat membantu siswa menjadi individu yang mampu menghadapi tantangan masa depan dengan inovasi dan imajinasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H