Mohon tunggu...
Nisa Afdhilla
Nisa Afdhilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa asal Kebumen yang saat ini sedang menempuh pendidikan dengan program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Sebagai Media Belajar: Meningkatkan Kognitif dan Emosi Anak SD

19 Oktober 2024   21:05 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk membimbing dan membina kepribadian. Pendidikan diarahkan agar dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Seni sebagai suatu bidang yang mendasarkan diri pada keindahan dan memiliki peran signifikan bagi Pendidikan seni selanjutnya. Pendidikan seni dimaksudkan sebagai Pendidikan yang mendasari pembinaan kreativitas seseorang. Pendidikan seni merupakan pendidikan dengan melibatkan empat tahapan siswa pada setiap proses berkegiatan seni yaitu penginderaan, penghayatan, pengamatan dan penalaran. Sehingga dalam proses inilah seni digunakan pada sebuah proses pembelajaran atau yang disebut dengan belajar dengan seni.

Pendidikan seni berperan untuk mengembangkan karakter dan aspek dalam tiap individu anak.  Pendidikan seni juga sangat berpengaruh pada perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan bahasa, membantu pertumbuhan mental, membantu sebagai media bermain. Selain itu pendidikan seni juga dapat melatih keterampilan dan koordinasi gerak anak, sekaligus sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan, dan menanam nilai seni budaya bangsa. Seni sebagai bentuk kegiatan yang dapat membantu perkembangan anak untuk mencapai hal-hal yang lebuh luas. Perkembangan tersebut dapat diintegrasikan melalui pembelajaran seni yang membantu anak dalam mengembangkan potensinya.

Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki manusia sebagai proses kognitif tingkat tingkat tinggi. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan sesesorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak ada yang membuatnya. Dalam pendidikan seni, kreativitas dapat ditandai oleh kemampuan menguasai material, konsep serta teknik berkarya sehingga menemukan karya yang berbeda dengan yang lain. Segala cabang dalam seni dapat digunakan sebagai media dalam bidang pendidikan. Seni sebagai cara dan seni sebagai sarana. 

Seni sebagai sarana/media pendidikan adalah konsep pendidikan seni yang sesuai bagi anak-anak sekolah dasar. Anak usia sekolah dasar adalah usia bermain, yang mana kehidupan anak banyak dicurahkan untuk bermain. Kegiatan bermain yang disenangi anak ini dapat diwujudkan dalam pendidikan seni baik itu seni rupa, tari maupun musik. Kegiatan-kegiatan inilah yang diarahkan kepada pengembangan kreativitas. Anak usia sekolah dasar merupakan masa keemasan untuk berekspresi secara kreatif yang mana kadar dari kreativitas anak sangat tinggi. Siswa sekolah dasar dapat melakukan berolah seni secara wajar dan spontan, karena daya nalar anak  untuk berkarya secara murni dan lugu. Ungkapan perasaan anak yang masih polos memungkinkan mereka untuk berekspresi secara wajar dan penuh spontan sehingga proses tersebut memiliki kebermaknaan bagi perkembangan mereka.

Pendidikan seni dapat mengolah kecerdasan emosi seorang anak, karena di dalam pendidikan seni mengolah semua bentuk kegiatan tentang aktivitas fisik dan cita rasa keindahan, yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi dan berapresiasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Menurut Read (1970) pendidikan seni lebih berdimensikan sebagai "media pendidikan" yang memberikan serangkaian pengalaman estetik yang sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan jiwa individu. Sebab melalui pendidikan ini akan diperoleh pendalaman pengalaman estetik yang berfungsi melatih kepekaan rasa yang tinggi. Dengan kepekaan rasa yang tinggi dapat membuat mental anak mudah untuk diisi dengan nilai-nilai religigua seperti nilai budi pekerti.

Berdasarkan paparan di atas bahwa pendidikan seni dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak memalui kreativitas anak sekolah dasar melalui berbagai kegiatan seni seperti menggambar, melukis, bernyanyi, menari, dan bermain teater. Sedangkan seni untuk mengembangkan kemampuan emosi yaitu seni sebagai sarana pendidikan memfasilitasi anak untuk berekspresi secara kreatif dan spontan, mengolah kecerdasan emosi, dan mengembangkan kepekaan rasa. Proses ini penting karena dapat meningkatkan kreativitas dan memperkuat nilai-nilai moral anak. Pendidikan seni di sekolah dasar bertujuan untuk membangun fondasi kreatif anak, mempromosikan ekspresi diri, dan mengembangkan rasa estetika serta keterampilan motorik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun