Mohon tunggu...
Anisa Amal
Anisa Amal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media Digital Vs Media Tradisional

14 Februari 2018   02:29 Diperbarui: 14 Februari 2018   02:29 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Perkembangan komunikasi akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan "Era Digital" yang dimana segala sesuatunya dapat di-digitalisasikan dengan mudah. Hal tersebut mungkin dapat membuka pikiran kita terhadap fenomena lampau dan masa kini yang mempunyai kompleksitas sebagai ciri utamanya.

            Media online adalah sebuah bentuk medium baru dalam penyampaian suatu informasi yang berbasis pada telekomunikasi dan multimedia yang mempunyai informasi yang bersifat terbaru, actual dan menjangkau selurug dunia yang memiliki akses internet tentunya.

            Kredibilitas menulis pada media digital tidak dapat di samakan dengan kredibilitas tulisan pada media cetak. Dalam hal ini pengguna web tidak hanya membaca konten online tetapi juga melakukan interaksi didalamnya. Berbeda dengan media cetak, media online bersifat tidak statis atau satu arah. Media digital memungkinkan interaksi bagi pembaca dengan tulisan, seperti memasuki matriks dan bergerak didalamnya dibandingkan dengan membaca media cetak baris demi baris. Media digital disini mungkin dapat digambarkan sebagai perancang dan pembangun 'ruang' informasi yang dapat dieksplorasi oleh pembaca mereka.

            Pada dasarnya cara penulisan di web hampir sama dengan cara penulisan di media cetak. Tulisan pada medianya ( digital ataupun cetak) sebenarnya tidak mempengaruhi kebutuhan penulis sehingga tulisan tersebut dapat menjadi jelas, ringkas, lengkap dan benar. Siapapun yang memiliki computer dan koneksi internet dapat mempublikasikan tulisannya di web, 90% media online memiliki kualitas rendah disebabkan begitu banyaknya tulisan serupa yang tersedia dan kemudahan akses yang diberikan oleh suatu media online itu sendiri sehingga kualitasnya masih diperhitungkan.

            Ada beberapa peran penting penulis media digital, meliputi:

  • Komunikator Pesan
  • Menulis pada media digital harus memperhatikan tentang keterampilan dalam menulis terutama dalam menyampaikan pesan secara profokatif, pintar, menarik, dan mendalam agar menarik minat pembaca untuk membaca suatu tulisan.
  • Pemilihan / penyusunan informasi
  • Dalam hal ini penulis diwajibkan untuk membuat keputusan pemilihan antara urgensi suatu informasi tersebut, mana yang paling penting sehingga informasi yang  muncul pada tulisan yang dibuat melalui kurasi tertentu. Pada posisi tersebut penulis akan membantu pembava untuk menerima pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan tersebut dengan baik.
  • Penerjemahan
  • Pesan yang disampaikan dalam suatu tulisan harus tepat sasaran pada medium yang di sasar, harus disesuaikan dengan manfaat tulisan itu sendiri sebagai manfaat dari kekuatan suatu medium itu sendiri (hal yang menjadi topik tulisan) untuk membantu memberikan informasi pembaca.

Kredibilitas

           Ketiga peran penting sebagai penulis media digital seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu penulis harus dapat menjadi komunikator, organizer, dan penerjemah yang baik sehingga dapat dikatakan suatu tulisan tersebut kredibel untuk dinikmati pembaca.

            Dalam komunikasi, kredibilitas adalah salah satu bidang atau topik studi yang dipelajari oleh orang-orang Yunani kuno, karena ketertarikan selama masa perang dalam hal membujuk, mengembangkan propaganda, dan memanfaatkan kekuatan radio.

            Salah satu alasan banyaknya minat yang begitu besar dalam pengembangan media berita adalah penelitian tentang kredibilitas dan penurunan jangka panjang pembaca yang dialami oleh surat kabar.

Bias

            Beberapa penelitian menjelaskan bahwa adanya keterkaitan antara kredibilitas blog dengan bias, artinya munculnya perspektif penulis di blog kadang tidak begitu diperhatikan seperti halnya penulis-penulis pada media tradisional yang mengikuti model objektivitas jurnalistik. Salah satu wartawan media digital mengatakan bahwa objektivitas yang dilakukan pada wartawan veteran merupakan kebohongan besar pada profesi mereka, wartawan lebih  digiring untuk menggiring pembaca untuk melihat kedalam suatu pandangan (Zachary).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun