Tempat penginapan adalah salah satu item yang harus diperhatikan saat kita bepergian jauh. Buat saya, satu syaratnya, yakni bersih sebagai syarat mutlak yang harus ada pada sebuah tempat penginapan meskipun menginapnya hanya satu malam, bahkan hanya ditiduri beberapa jam saja. Dalam perjalanan kami ke Singapore, 10-11 April 2012 lalu, kami memilih Drop Inn Hostel sebagai tempat penginapan. Awalnya sempat bingung tentang tempat penginapan karena hampir semua tempat penuh untuk kelas private. FYI, biasanya ada dua jenis kamar di hostel Singapore, yakni private dan dormitory. Private sudah pasti ekslusif. Tamu dikenakan biaya sewa per kamar per malam. Di lain pihak, ada yang namanya dormitory. Aadalah ruang tidur di mana tidurny a pun bisa bergabung dengan bacpacker mana saja selama masih ada tempat tidur di kamar yang kita sewa. Jadi biaya sewanya dihitung per kepala, bukan per kamar. Berhubung kami malas berbasa-basi dengan backpacker lain di saat kelelahan pulang menjelajah (plus demi keamanan dan kenyamanan juga), kami memilih kamar kelas private. Dari web tripadvisor.com, kami pun memilih Drop Inn Hostel. [caption id="attachment_176312" align="aligncenter" width="255" caption="Drop Inn Hostel yang terletak di Lavender Street, Singapura (tripadvisor.com)"][/caption] Drop Inn Hostel terletak di Lavender Street, dekat dengan The Hive Hostel, dekat dengan stasiun MRT Boon Keng (berjalan sekitar dua menit), dan dekat pula dengan Mustafa Centre (jika jalan kaki membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit). Sebagai info, Mustafa Centre adalah semacam plaza aldiron kalau di Jakarta yang buka selama 24 jam setiap hari dan menjual semua barang (elektronik, perhiasan, jam, kebutuhan sehari-hari, obat-obatan). H-2 keberangkatan, kami sudah booking hostel tersebut via internet di hostelbookers.com dengan membayar DP sebesar 10 % dari harga penginapan. Selain menyediakan fasilitas booking, tarif, jenis kamar yang tersedia, fasilitas yang didapat, dan cara menuju hostel juga dapat Anda lihat di website tersebut. Sesampainya di Singapore, kami langsung mencari tempat money changer guna melunasi biaya penginapan. Pelunasan ini hanya menerima uang cash. Tarif yang dikenakan kepada kami sebesar USD 21.9 per malam per kepala atau setara dengan SGD 48.8. Drop Inn Hostel sendiri memiliki dua bangunan. Bangunan pertama bernama Drop Inn dan yang kedua bernama Drop Inn Too. Drop Inn adalah sebagai induk dari dua bangunan tersebut. Kedua fasilitasnya hampir sama, yakni kamar, WC, dapur, tempat meletakkan selimut, handuk, dan seprei salinan. Bedanya, di Drop Inn terdapat tempat semacam penerima tamu, ruang tunggu ber-Wifi, dan tempat untuk menitipkan tas. Tempat untuk menitipkan tasnya sendiri sebenarnya tidak ada tempat khusus. Hanya letaknya sedikit tersebunyi di belakang pintu penerima tamu. Anda pun dapat menemui sang empunya hostel di sini. Sementara penerima tamu hanya melayani hingga pukul 10 PM. Setelah check in di Drop Inn, menunggu sebentar kamar kami yang sedang dibersihkan, kami istirahat di ruang tunggu sambil melepas lelah perjalanan di ruang tunggu. Di ruang tunggu ini disediakan dua buah laptop beserta akses internet gratis untuk tamu yang ingin browsing.Bagi yang memiliki gadget ber-Wifi, disediakan pula nama dan password untuk akses berselancar di dunia maya. Selain laptop, di ruang tunggu ini disediakan secara gratis pula TV dan play station. Mengenai aturan penggunaannya, disesuaikan saja dengan situasi dan kondisi. Artinya, kita harus mengantre dan permisi secara sopan bila perlengkapan-perlengkapan tersebut sedang dipakai oleh kostumer lain. Pada saat itu, kebetulan ruangan sedang kosong. Saya pun mempergunakan kesempatan itu untuk berselancar ria. Oiya, bagi Anda yang tiba terlebih dahulu sebelum waktunya masuk kamar, Anda boleh check in (melunasi pembayaran) terlebih dahulu, numpang mandi, menitipkan tas, lalu pergi menjelajah Singapore. Ketika pulang, Anda tinggal masuk kamar yang telah disediakan. Tak berapa lama, kami diberi tahu bahwa kamar kami telah siap dihuni. Kami kebagian di gedung Drop Inn Too. Sang empunya pun memberikan kepada kami kunci kamar dan kartu akses untuk membuka pintu utama Drop Inn Too dari arah luar. Kami pun ditunjuki bagaimana cara menggunakan kartu akses, yakni dengan cara ditap. Begitu Anda ingin keluar hostel, Anda cukup menekan tombol dan akses pintu terbuka. Selanjutnya kami diperkenalkan ruangan-ruangan lainnya yang penting kami ketahui. Jadi, begitu Anda masuk Drop Inn Too, Anda akan bertemu dengan dapur, meja makan sekaligus ruang tamu. Dapur ini disediakan karena pihak hostel menyediakan menu sarapan pagi pada pukul 09 AM. Pelayanannya pun sistem self service. Jadi, pihak hostel hanya menyediakan dua bungkus roti tawar, beberapa macam selai (nanas, kacang, stroberi), mentega, meises, teh celup, kopi, susu bubuk, air panas, peralatan makan, toaster (alat pemanggang roti). Selanjutnya, tinggal kita pilih saja mau makan dan minum apa. Buat sendiri hingga sepuasnya. [caption id="attachment_176313" align="aligncenter" width="480" caption="Ruang Dapur di Drop Inn Too Hostel (dok. pribadi)"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI