Mohon tunggu...
Anesa Nisa
Anesa Nisa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

love travelling, kuliner-ing, travel writer wanna be

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Maknyus, Tengkleng Kambing dan Sate Buntel Solo Menggoyang Lidahku!

12 Desember 2014   01:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:29 3112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik keanggunan dan kemegahan Keraton Surakarta, kota Solo memiliki berbagai olahan kambing yang patut Anda coba saat berkunjung ke sana. Jangan takut sama bau amis daging kambingnya sebab tidak akan tercium sama sekali. Bahkan, Anda tidak akan mengira jika daging yang Anda makan adalah daging kambing. Yuk, ahh biar makin ngeces, baca pengalaman saya menyantap daging kambing di Tengkleng Kambing Warung Pak Marto dan Sate Buntel Tambaksegaran Solo!

Tengkleng Kambing Warung Pak Marto

Kunjungilah warung Pak Marto yang terletak di Jalan Honggowongso No. 39. Meski warungnya kecil, soal rasa tak perlu Anda ragukan lagi. Konon, para atlet sepak bola selalu mampir ke warung Pak Marto sebelum menjalankan pertandingan. Untuk menambah stamina kali, ya. Hihihii..

Tengkleng kambing jadi menu andalan di warung yang telah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Eits, jangan buru-buru memesan satu porsi tengkleng untuk satu orang. Satu porsi tengkleng isinya banyak, lho (bagi saya). Saya sarankan untuk mengonsumsi berdua.

[caption id="attachment_359040" align="aligncenter" width="611" caption="Ke Solo jangan lupa mampir ke Warung Pak Manto di Honggowongso."][/caption]

Saya pesan rica-rica tengkleng kambing. Saya ingin buktikan bagaimana empuknya iga kambing olahan Warung Pak Marto. Tanpa perlu lama menunggu, dalam waktu kurang dari 10 menit, tengkleng sudah tersaji di  meja kami.
Hmmm, aromanya sangat menggoda selera. Rasanya saya ingin segera menyeruput kuahnya yang kental, menggerogoti daging iganya, dan menyedot sumsum tulang yang katanya lezat itu. Tengkleng kambing seharga Rp 45.00 per porsi ini disajikan bersamaan dengan potongan kol dan irisan buah tomat.

Saya coba ambil satu potong tengkleng ke dalam piring. Saya potong dagingnya iganya. Benar saja! Tak perlu bersusah payah memotong dagingnya yang empuk. Saya cicipi dagingnya. Ahhh, rasanya pas sekali! Dagingnya yang matang ditambah bumbu-bumbu yang telah meresap ke dalam iga kambing sungguh mengoyah lidah ini yang baru saja tiba di Solo. Rasanya tidak terlalu asin juga pedas. Pas mantap menggugah selera.

[caption id="attachment_359039" align="aligncenter" width="612" caption="Tengkleng rica-rica Pak Manto yang menggugah selera."]

14183031431088350473
14183031431088350473
[/caption]

Lalu, saya memberi sedikit kuah tengkleng pada nasi dan memakannya bersama potongan iga kambing, disusul dengan irisan wortel dan tomat. Nyammm, benar-benar tidak ingin berhenti memakannya. Yang awalnya diyakini satu porsi tidak akan habis dimakan berdua, tanpa terasa kami habis melahap seporsi tengkleng kambing Pak Marto. Sebagai peneman makan, teh panas tawar bikin keringat bercucuran.

Sate Kambing "Asli" Tambaksegaran Solo

Jika tak puas dengan tengkleng kambing, cobalah sate buntel. Yup, lagi-lagi dari daging kambing, tapi ini nggak ada tulangnya. Satu porsi sate buntel berbeda-beda antarrestoran. Baiknya tanyakan saja kepada penjual, berapa tusuk seporsi sate buntel.

Pergilah ke Jalan Tambaksegaran 39. Di kawasan jalan satu arah ini ada yang namanya Sate Kambing "Asli" Tambak Segaran - Solo. Lokasinya berada di kiri jalan. Oiya, sate kambing ini juga buka cabang di Jogja, tepatnya Jalan Sutan Syahrir 149.

[caption id="attachment_359042" align="aligncenter" width="480" caption="Sate buntel? Kayak apa tuh? Coba rasakan nikmatnya di Sate Kambing Tambaksegaran"]

1418304198837119204
1418304198837119204
[/caption]

Sebelumnya saya nggak bisa membayangkan wujud sate buntel, apalagi proses pembuatannya. Ternyata, sate buntel adalah sate yang terbuat dari daging cincang, lalu dijadikan satu bak buntelan. Supaya menyatu, dagingnya dibungkus dengan lemak. Nahh, makin maknyus deh tuh rasanya.

Di Sate Kambing Tambaksegaran, satu porsinya terdiri dari dua tusuk. Dari dua tusuk sate tadi, masing-masing buntelan-nya dibelah dua. Penyajiannya pun berbeda. Eits, jangan pikir Anda akan menyantap sate menggunakan tusuknya. Justru tusuk satenya dilepas. Jadi, Anda tinggal memotongnya menggunakan sendok.

Sante buntel ini dilumuri kecap yang kaya akan rempah-rempah. Sementara itu, di pinggir piring juga disajikan sambel dan acar. Karena saya suka pedes, sambelnya ini saya lumuri di atas sate buntel biar rasanya makin maknyus.

[caption id="attachment_359043" align="aligncenter" width="520" caption="Daging kambing yang dicincang, dibalut lemak, lalu dibakar. Jadi deh sate buntel."]

1418304354925323108
1418304354925323108
[/caption]

Tau nggak, amis daging kambingnya udah nggak terasa lagi, lho! Bahkan, rasanya menyerupai daging-daging asap yang disajikan di dalam burger restoran cepat saji. Enak banget, apalagi dikasih lumuran sambel. Bumbunya meresap hingga ke daging bagian dalam. Lebih enak lagi jika disantap bersamaan dengan lemaknya. Yaa kalau takut kolesterol, lemaknya bisa disisihkan. But over all, tidak mengecewakan!

Seporsi sate buntel ini dihargai Rp 43.000. Selain menyajikan sate buntel, restoran ini juga menyajikan nasi goreng kambing dan sop iga kambing.

Selamat berkuliner daging kambing, ya saat Anda berkunjung ke kota tempat Presiden Jokowi pernah memimpin :)

[caption id="attachment_359055" align="aligncenter" width="576" caption="Sepiring sate buntel ini dihargai Rp 43.000. Siapa mau?"]

1418305550230621036
1418305550230621036
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun