Mohon tunggu...
Anesa Nisa
Anesa Nisa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

love travelling, kuliner-ing, travel writer wanna be

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film "Hijab" dan Kontroversinya

27 Januari 2015   19:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:17 7771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalaamu'alaikum...

Tiga hari pasca ditayangkannya film Hijab di berbagai bioskop Tanah Air, muncullah beragam kontroversi. Kejadian ini pada mulanya dipicu tulisan (entah berupa note atau status di Facebook) Hanum Rais, penulis buku Berjalan di Atas Cahaya dan 99 Cahaya di Langit Eropa yang kemudian diadaptasi menjadi film 99 Cahaya di Langit Eropa dan 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2. Dalam tulisannya, Hanum mengkritik film tersebut sebagai film yang menjelek-jelekkan Islam. Benarkah begitu?

[caption id="attachment_366249" align="aligncenter" width="630" caption="Film Hijab menceritakan empat perempuan mengadu peruntungan di dunia bisnis busana muslimah. (dok. wowkeren.com)"][/caption]

Sinopsis Film "Hijab"

Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini bercerita tentang empat wanita yang mengadu peruntungan di dunia bisnis busana muslimah. Tiga dari empat wanita tersebut berstatuskan ibu rumah tangga.

Adegan diawali dengan tiga orang muslimah yang sedang membuat video rekaman perjalanan mereka membangun bisnis busana muslimah. Mereka memulainya dengan menceritakan alasan menggunakan hijab. Hingga akhirnya ketiga muslimah ini memutuskan untuk menikah, lalu menjadi ibu rumah tangga dengan profesi pasangan hidup yang beragam.

Di tengah perjalanan pernikahan, mereka berinisiatif untuk memiliki usaha sendiri yang bisa diatur dari rumah. Tujuannya, menambah penghasilan sendiri dan membantu keluarga. Dari sana tercetuslah ide bisnis fesyen muslimah. Mereka menjalankan bisnis ini secara diam-diam, tanpa sepengetahuan para suami.

Pada mulanya mereka membuka bisnis secara online. Tak disangka, tanggapan masyarakat sangat bagus. Setelah mendapatkan pinjaman modal, mereka membuka butik. Perkembangan toko pun semakin pesat.

Konflik mulai memuncak tatkala para suami mengetahui kesibukan para isteri. Adanya ketimpangan pendapatan antarsuami dan isteri turut memicu konflik. Akankah bisnis yang mereka jalankan berlanjut? Selamatkah kehidupan rumah tangga mereka di tengah kesuksesan bisnis yang tengah memuncak? Bagaimanakah konflik yang dialami Natasya Rizki (Anin) sebagai satu dari empat pemeran yang belum menikah dan berhijab?

Film "Hijab" dan Kontroversinya

Sebelum menonton film ini, saya telah membaca apa yang menjadi kontroversi dalam film tersebut. Bisa dikatakan, sebenarnya film ini adalah film yang jujur, mengangkat tema keseharian masyarakat Indonesia tentang penggunaan hijab. Beragama konflik peran muslimah dalam sebuah keluarga juga dihadirkan dalam film berdurasi 100 menit ini. Sentuhan persahabatan, fesyen, dan percintaan turut menambah asyiknya jalan cerita film Hijab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun