Mohon tunggu...
Nisa Batrisiyah Afifa
Nisa Batrisiyah Afifa Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembangan SDM, Peminatan Industri Kreatif, Sekolah Pasca Sarjana Unair

Mahasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga dengan mengambil peminatan di industri kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Keberlanjutan Kerja Sama SMK PK dengan DUDIKA

18 Juni 2023   20:01 Diperbarui: 18 Juni 2023   20:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak semua SMK di Indonesia mempunyai  status Pusat Keunggulan  (PK) dikarenakan salah satu syaratnya harus bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dalam hal tersebut perlu perhatian khusus dari para stakeholder khususnya pemerintahan setempat untuk lebih memahami kebutuhan-kebutuhan pelajar SMK sesuai dengan kemampuan sekolah masing-masing.  Lebih lanjut SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) Kemendikbud pada tahun 2021. 

Upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu perlu diperbaiki agar mengalami peningkatan kualitas, kinerja dan menjadi rujukan bagi sekolah lainnya. Merujuk pada program SMK Pusat Keunggulan mengusung semangat Merdeka Belajar yang berfokus pada penguatan SDM serta mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia profesional. Program ini diharapkan menjadi penggerak bagi SMK di Indonesia agar meningkatkan kualitas hasil belajar siswa yang sesuai dengan standar dunia usaha dan dunia industri (DUDI) atau dunia kerja (Faisal: 2021). Pencapaian tersebut diperkuat dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA).           

Dalam essay ini dibuat berdasarkan literasi, observasi dan wawancara kepada pihak terkait yang tidak dapat disebutkan dalam tulisan ini. Pada program SMK PK ini, kemitraan antara SMK PK dengan DUDIKA dilakukan dengan program link and match 8+i. 

Paket link and match 8+i adalah keterlibatan dunia kerja di segala aspek penyelenggaraan Pendidikan vokasi yang meliputi: kurikulum disusun bersama, pembelajarean berbasis project riil dari dunia kerja (PBL), peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industry minimal 50 jam per semester, magang atau praktik kerja di industry/dunia kerja minimal 1 semester, sertifikasi kompetensi yang sesuai standart dan kebutuhan dunia kerja bagi lulusan dan guru, guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja.

Riset terapan mendukung teaching factory, komitmen serapan oleh dunia kerja, serta berbagai kemungkinan lain kerjasama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja antara lain beasiswa dan atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium atau dalam bentuk lainnya, dan sebagainya (Denty A./Aline R:2021).   

Dalam kemitraan anatara SMK PK dengan DUDIKA, permaslahannya ini terdapat beberapa kerjasama yang hanya sebatas sampai dalam perjanjian MoU dengan artian bahwa tidak konkrit dan tidak ada tindak lanjutnya. Banyak DUDIKA yang digandeng oleh SMK hanya sebatas kuantitas dengan mengabaikan segi kualitas siswa-siswi SMK. 

Dengan melihat hal tersebut bahwasannya tidak perlu kerjasama dengan banyak industri dan cukup hanya kerjasama dengan kemitraan yang dibutuhkan atau sesuai dengan kejuruan masing-masing sekolah. Sehingga dengan fokus kepada kesesuaian anatara kejuruan dan kemitraan yang tidak banyak tersebut  mampu memperbaiki tingkat belajar siswa dalam menyerap program-program yang diberikan oleh DUDI kepada SMK PK.                                                                                                     

Program kemitraan Link and Match 8+i antara SMK PK dengan DUDIKA. Kemitraan antara SMK PK dengan DUDIKA tidak hanya berhenti sampai di MoU, tetapi harus berjalan secara mendalam dan menyeluruh. SMK PK dengan kompetensi yang diunggulkan telah melakukan kemitraan dengan DUDIKA dengan berbagai bidang usaha yang sesuai dengan kejuruan di SMK masing-masing. Integrasi kemitraan SMK PK dengan DUDIKA dilaksanakan melalui Link and Match 8+i yang meliputi: kurikulum disusun bersama.

Pembelajaran berbasis Projek Riil dari DUDIKA, peran guru tamu dari DUDIKA, magang atau PKL, sertifikasi kompetensi, guru mendapatkan update tehnologi dari DUDIKA, riset terapan yang mendukung teaching factory, penyerapan lulusan, serta beasiswa dari DUDIKA. Hasil dari essay ini akan memberikan gambaran bagi pemerintahan khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk memberikan penilaian dan pengawasan  serta evaluasi   yang jelas antara SMK PK dengan DUDIKA demi terciptanya pelaksanaan program kemitraan Link and Match 8+i antara SMK PK dengan DUDIKA.  Sehingga akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi para stakeholder yang bersangkutan.    

Referensi :

Denty A./Aline R. (2021, Maret). "Kemendikbud Gunakan Rumus 8+i Guna Capai Tujuan SMK Pusat Keunggulan", Available: https://www.kemdikbud.go.id/main/blo g/2021/03/kemendikbud-gunakanrumus-8i-guna-capai-tujuan-smk-pusatkeunggulan         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun