Mohon tunggu...
Nisa
Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas sebelas maret

Menulis menjadi suatu hal yang saya tekuni dalam hal menuangkan gagasan yang saya kritisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Toxic Positivity

1 September 2024   23:27 Diperbarui: 1 September 2024   23:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar nasihat seperti "pikirkan yang positif" atau "semua akan baik-baik saja." Meskipun maksudnya baik, ada kalanya nasihat ini justru membuat kita merasa tertekan untuk selalu terlihat bahagia, bahkan saat kita sedang tidak baik-baik saja. Inilah yang dikenal sebagai toxic positivity, sebuah fenomena di mana tuntutan untuk berpikir positif malah menjadi beban, menutupi emosi negatif yang seharusnya diakui dan dipahami.

Toxic positivity bukan hanya tentang mencoba melihat sisi baik, tetapi tentang menolak kenyataan bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa diselesaikan dengan senyuman. Misalnya, saat seseorang menghadapi kehilangan atau kegagalan, mengatakan "pikirkan hal-hal baik saja" mungkin tidak membantu, bahkan bisa membuat mereka merasa bahwa perasaan sedih atau kecewanya tidak valid.

Solusi untuk Menghindari Toxic Positivity adalah dengan mengakui Semua Emosi. Penting untuk mengakui bahwa merasa sedih, marah, atau kecewa adalah hal yang wajar. Emosi-emosi ini tidak perlu disembunyikan atau dianggap sebagai kelemahan. Alih-alih memaksakan diri untuk selalu positif, berikan ruang bagi diri sendiri untuk merasakan dan memproses setiap emosi dengan jujur. semangat^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun