Mohon tunggu...
Nisa
Nisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Asal Usul Pesugihan Tuyul

9 Oktober 2024   08:28 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuyul sesosok makhluk halus yang kerap dijadikan sebagai pesugihan 

Tuyul diartikan sebagai makhluk halus yang dipercaya dapat mencuri uang untuk tuannya. Tuyul digambarkan sebagai anak kecil atau orang kerdil berkepala gundul. 

Dalam mitologi, tuyul termasuk jenis jin Ifrit, yaitu jin yang melakukan kedurhakaan besar kepada Tuhan. Tuyul biasanya dipanggil sebagai penolong oleh dukun, pawang, atau bomoh melalui ilmu hitam.

Tuyul muncul karena adanya janin orang yang keguguran, bayi yang lahir langsung meninggal, dan bayi yang sengaja diaborsi. Bayi-bayi yang meninggal tersebut akan diambil oleh jin dan dijadikan Tuyul.

Karena Tuyul berasal dari bayi, maka, perilakunya pun seperti anak-anak, misalnya, suka bermain, minum susu, dan lainnya. Tuyul itu pun dijual oleh dukun atau orang yang ahli dalam ilmu hitam.

Mitos soal setan gundul (tuyul) pencuri uang sudah ada sejak tahun 1890-an, namun istilah tuyul baru muncul sekitar tahun 1929 setelah krisis ekonomi Depresi Besar.

Sejarawan Peter Boomgard menyebut penemu tuyul pertama kali adalah Clifford Geertz.

Menurutnya, Geertz adalah sarjana pertama yang memberikan gambaran secara rinci tentang tuyul, mulai dari kegiatan, siapa yang memiliki dan cara mendapatkannya.

Pada dekade 1950-an, Geertz meneliti sebuah kota kecil di Mojokuto, Kota Pare, Kediri, Jawa Timur.

Setelah melakukan penelitian, Geertz menemukan uraian sistematis mengenai makhluk halus di Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun