Mohon tunggu...
Nisa Atifah
Nisa Atifah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Suka membaca, bercocok tanam, berharap kapan-kapan bisa menjadi konten kreator tentang bertani dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Diferensiasi

4 November 2023   19:24 Diperbarui: 4 November 2023   19:47 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Aqsa(2021) dalam (Isrotun, 2022) mengungkapkan bahwa guru perlu memiliki metode untuk mengetahui apa yang perlu dipelajari peserta didik, dan identifikasi tersebut perlu diberikan agar tantangan yang dihadapi peserta didik dapat diatasi. Mencari tahu apa yang diinginkan dan diharapkan peserta didik dari materi pelajaran yang akan diajarkan kegunaannya adalah menjawab kebutuhan belajar peserta didik. Untuk menganalisis kebutuhan peserta didik dapat dilihat dari tiga factor yaitu kesiapan belajar, minat dan profil belajar peserta didik.

Kesiapan belajar (Readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Kesiapan belajar tidak hanya berdasarkan tingkat intelektualitas, namun lebih pada informasi awal vang sudah dimiliki peserta didik tentang pengetahuan baru yang akan dipelajari.

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan diri. Minat terbagi menjadi dua. Pertama yaitu minat situasional, minat disini merupakan keadaan pskilogis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu. Minat yang kedua dapat dilihat sebagai kecendrungan individu unruk terlibat dalam jangka waktu yang lama dengan objek atau topik tertentu.

Profil belajar peserta didik adalah cara-cara bagaimana seorang individu dapat belajar dengan baik, terkait dengan beberapa hal dinataranya pertama preferensi terjadap lingkungan belajar, budaya, preferensi gaya beajar, dan preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk.

Pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari empat komponen (Marlina, 2020 dalam Isrotun, 2022), yaitu : isi, proses, produk dan lingkungan belajar. Sementara menurut Purwowidodo & Zaini (2023)  ada tiga elemen penting dalam pembelajarn berdiferensiasi yaitu : konten, proses dan produk.

Konten atau input yaitu mengenai apa yang siswa pelajari. Pada diferensiasi konten guru menggunakan metode pembelajaran dengan cara memberikan materi berdasarkan kebutuhan peserat didik, tetapi tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku. Contoh dari diferensiasi konten adalah menggunkan berbagai jenis bahan bacaan yang berkaitan dengan mtaeri pembelajaran, memodifikasi dan adaptasi bahan ajar untuk peserta didik berdasarkan tingkat kesiapan siswa dan guru menyediakan alat dan bahan sesuai ekbutuhan siswa.

Proses adalah cara peserta didik mendapatkan informasi atau cara bagaimana peserta didik belajar. Proses mengacu pada bagaimana pserta didik akan memahami atau memaknai apa yang dipelajari. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara : menggunakan kegiatan berjenjang, menyediakan pertanyaan pemantik, membuat agenda individual siswa, mengembangkan kegiatan bervariasi.

produk merupakan bukti dari apa yang peserta didik pelajar dan pahami. Peserta didik diberi kebebasan dalam mendemonstrasikan pemahamannya dengan berbagai media misalnya berupa poster, video, power point, audio video, dan lain sebagainya. Produk yang diberikan meliputi dua hal : memberikan tantangan dan keragaman variasi serta memberikan siswa pilihan bagaimana mereka mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Kesimpulannya, pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan murid berdasarkan tingkat kesiapan, minat dan profil belajar murid yang bisa diterapkan dengan diferensiasi konten, proses dan produk.

Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan perwujudan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilakukan oleh setiap guru yang memiliki sifat inovatif, mandiri dan kreatif serta memiliki visi dalam menyukseskan pendidikan.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun