Mohon tunggu...
Annisa Rosalina
Annisa Rosalina Mohon Tunggu... -

Indonesian Institute of Art Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Memiliki 29.000 Megawatt

3 Oktober 2013   20:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis energi yang kian melanda berbagai negara didunia, salah satunya adalah kawasan Asia Pasifik. Kurangnya perhatian akan penggunaan energi ini membuat berbagai pihak mulai kebingungan mencari solusi untuk menemukan energi alternatif. Masalah ini pun turut di perbincangakan di Konferensi Energi KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/10).Salah satu bahasan yang diamgkat adalah pengembangan potensi energi terbarukan geothermal yang besar di Indonesia.
Meskipun Indonesia belum bisa mengoptimalkan ekplorasi energi masa depan yang ada. Namun, Indonesia memiliki potensi geothermal yang sangat berlimpah, yang belum dieksplorasi dengan baik. Para anggota konferensi mengakui Indonesia memiliki potensi 29 ribu Megawatt. Namun baru 1.433 Megawatt yang tergarap. Kekayaan energi yang dimiliki Indonesia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 30 tahun mendatang, karena energi yang dimiliki stabil.
Sementara pihak swasta mendukung pengembangan energi terbarukan itu. Bahkan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Rachmat Gobel mendorong pemerintah segera merealisasi pengembangan energi masa depan tersebut."Sebab 2014 itu agenda politik. Apakah pemerintah masih fokus memerhatikan hal itu (ebergi terbarukan)," kata Rachmat. Kekayaan energi masa depan yang masih tersimpan di bumi Indonesia, alangkah baiknya jika diolah dengan baik. Agar kelak bisa menjadi cadangan energi untuk generasi mendatang. Budayakan perilaku hemat energi sejak dini.
sumber : Jurnal Annisa ; Metro TV News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun