Mohon tunggu...
Nirma Nirma
Nirma Nirma Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilangnya Separuh Jiwaku

2 Februari 2025   14:01 Diperbarui: 2 Februari 2025   14:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

   Di sudut malam yang sunyi,  

separuh jiwa hilang begitu saja,  

terbang bersama angin yang menggulung,  

lebur dalam denting waktu yang tak terhenti.  


Di setiap hembusan napas,  

ada ruang kosong yang tak bisa diisi,  

seperti langit yang kehilangan bintang,  

seperti lautan yang terabaikan ombaknya.  


Kau pergi, meninggalkan jejak yang pudar,  

tak ada lagi tawa yang mewarnai hari,  

hanya bayangmu yang tersisa,  

menghantui setiap detik yang berlalu.


Aku terdiam, menatap ruang yang hampa,  

separuh jiwa ini seperti hilang dalam aliran waktu,  

dan aku mencari, berlari tanpa arah,  

tapi tak ada yang bisa mengembalikan,  

separuh yang telah pergi.


Namun, meski separuh jiwa tak ada,  

aku belajar merangkai kembali kekosongan,  

memupuk kekuatan dari serpihan yang tersisa,  

karena walau hilang, hidup harus tetap berjalan.


Jadi, aku terus berjalan,  

meski tak lengkap,  

menunggu saat aku bisa menemukan,  

separuh jiwaku yang hilang itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun