Mohon tunggu...
Nirmala Cahya shafira
Nirmala Cahya shafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

I really enjoy art because every work of art is beautiful; it's just the way to appreciate it that's different.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Kognitif, Metakongnitif, dan Kontruktivisme

7 November 2024   13:15 Diperbarui: 7 November 2024   21:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kematangan individu sangat mempengaruhi perkembangan mereka, terutama dalam konteks psikologi kognitif. Ada beberapa prinsip dasar yang mendasari pendekatan ini:

Prinsip Dasar Psikologi Kognitif

  1. Belajar Aktif : Proses belajar seharusnya melibatkan partisipasi aktif dari individu. Hal ini dapat terjadi melalui eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan, yang mendorong individu untuk terlibat secara fisik dan mental dalam proses pembelajaran.
  2. Interaksi Sosial : Interaksi dengan orang lain sangat penting dalam perkembangan kognitif. Melalui interaksi sosial, individu tidak hanya belajar dari pengalamannya sendiri tetapi juga dari pengalaman orang lain, yang memperkaya pemahaman mereka tentang dunia.
  3. Pengalaman Sendiri : Pengalaman pribadi merupakan sumber pembelajaran yang sangat berharga. Setiap individu memiliki cara unik dalam memahami dan menganalisis informasi berdasarkan pengalaman hidup mereka.

Proses Kognitif

Kognitif Merujuk pada proses mental yang kompleks di mana individu memperoleh informasi melalui indra mereka. Misalnya, ketika seorang siswa mendengar penjelasan dan bereaksi dengan ucapan( owalah, ohh seperti itu ), itu menunjukkan bahwa mereka mulai memahami materi yang diajarkan. Proses kognitif mencakup berbagai aspek seperti mengetahui, memahami, dan menganalisis informasi.

Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom dan rekan-rekannya pada tahun 1956, kemudian direvisi oleh Anderson dan Krathwohl pada tahun 2001. Ini mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam tiga domain utama:

Domain Kognitif (Pengetahuan) : Terdiri dari enam tingkatan dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks:

Mengingat

Contoh:

  1. Fakta Sejarah : Siswa dapat mengingat tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu tahun 1945.
  2. Daftar Belanja : Seseorang mungkin mengingat daftar barang yang perlu dibeli di supermarket, seperti beras, telur, dan sayuran.
  3. Nama Teman : Seseorang dapat mengingat nama-nama teman sekelasnya setelah diperkenalkan.

Memahami

Contoh:

  1. Makna Teks : Siswa membaca sebuah cerita dan dapat menjelaskan tema utama dari cerita tersebut, seperti persahabatan atau keberanian.
  2. Konsep Matematika : Seorang pelajar tidak hanya mengingat rumus matematika tetapi juga memahami bagaimana dan kapan menggunakan rumus tersebut dalam menyelesaikan suatu masalah.
  3. Analisis Berita : Seseorang yang membaca berita tentang perubahan iklim dan dapat menjelaskan dampak perubahan tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun