Pertumbuhan adalah fenomena alami yang dialami oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia. Dalam konteks ini, pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitatif yang terjadi pada ukuran dan struktur biologi individu. Menurut Sumarto dan Hartono (1994), pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai perubahan fisiologis yang merupakan hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat seiring berjalannya waktu.
Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan
- Pertumbuhan dan perkembangan meskipun sering digunakan secara bergantian, memiliki makna yang berbeda-beda. Pertumbuhan lebih fokus pada perubahan fisik, seperti peningkatan tinggi badan dan berat badan, sedangkan perkembangan mencakup perubahan kualitatif dalam aspek mental dan emosional. Pertumbuhan umumnya terjadi dari usia 0 hingga 21 tahun, sedangkan perkembangan berlangsung sepanjang hidup, dari lahir hingga meninggal. Vyigotsky menekankan bahwa pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungan. Anak-anak berusia 0-2 tahun belum sepenuhnya memahami konsep baik dan buruk; Oleh karena itu, kemampuan motorik mereka sangat penting pada tahap ini. Piaget mengemukakan bahwa anak usia 2-7 tahun berada dalam fase aktif di mana mereka banyak berlatih keterampilan baru. Pada usia 3 tahun, anak mulai mengakui semua yang dilihatnya, menunjukkan perkembangan kognitif yang signifikan.
Teori Perkembangan Kognitif
Teori Jean Piaget membagi perkembangan kognitif anak menjadi beberapa tahap:
- Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) : Anak memahami dunia melalui indera dan tindakan fisik.
- Tahap Praoperasional (2-7 tahun) : Anak mulai berpikir simbolis tetapi masih terikat pada tampilan fisik.
- Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) : Anak dapat berpikir lebih logis dan memahami konsep abstrak.
- Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas) : Anak mampu berpikir abstrak tanpa bantuan objek fisik.
Sementara itu, Lev Vygotsky fokus pada interaksi sosial dalam perkembangan anak. Ia memperkenalkan konsep Zone of Proximal Development (ZPD) , di mana anak belajar dengan bantuan orang lain yang lebih berpengalaman, serta konsep scaffolding , yaitu dukungan yang diberikan secara bertahap sesuai kebutuhan anak.
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik merupakan aspek penting dari tumbuh kembang anak yang melibatkan koordinasi antara sistem saraf pusat dan otot. Keterampilan motorik mencakup dua kategori:
- Keterampilan motorik halus : Termasuk aktivitas seperti menulis, menggambar, dan keterampilan jari lainnya. Keterampilan ini berkembang hingga usia 6 tahun.
- Keterampilan motorik kasar : Meliputi gerakan-gerakan besar seperti berjalan, berlari, dan melompat. Keterampilan kematangan ini umumnya terjadi hingga usia 4 tahun.
Pentingnya perkembangan psikomotorik terletak pada pengaruhnya terhadap aspek kognitif, sosial, dan emosional anak. Setiap anak memiliki ritme perkembangan yang unik, sehingga pemantauan berkala diperlukan untuk mendeteksi potensi hambatan atau keterlambatan dalam pertumbuhan mereka. Dengan memahami perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan serta teori-teori yang melandasinya, pendidik dan orang tua dapat memberikan dukungan yang lebih baik untuk membantu anak mencapai potensi terbaik mereka di setiap tahap perkembangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H