Mohon tunggu...
Nirma Herlina Ghanie
Nirma Herlina Ghanie Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang ibu dari anak-anak yang baik

Besar dalam keluarga demokratis menjadikanku berusaha berdedikasi dalam keluarga dan karir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siap Diselingkuhi?

18 Oktober 2015   00:44 Diperbarui: 18 Oktober 2015   08:12 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menonton Butterfly on the Wheel di sebuah station TV swasta Jumat malam 16 oktober lalu mengingatkan saya pada kisah seorang teman. Seorang perempuan yang membuat saya merasa agak cocok berteman dengannya karena kami punya satu kesamaan: SIAP DENGAN KEMUNGKINAN (TER)BURUK. Beberapa kali saya punya pengalaman menghadapi hal hal yang tak menyenangkan seperti beberapa kali gagal test TOEFL. Film itu mengingatkan saya bagaimana teman saya berjuang menghadapi kenyataan suaminya telah berselingkuh bahkan berencana menikahi selingkuhannya. Berbeda dengan Butterfly on the Wheel, teman saya memilih memaafkan suaminya dan melanjutkan pernikahan mereka.

Pertanyaan saya (mungkin juga anda) bagaimana dia mampu bertahan? saya sendiri mungkin akan memilih berpisah daripada meneruskan pernikahan yang sudah ternoda. Ketika saya tanyakan, teman saya mengatakan dia dulu sering membayangkan, mengkhayalkan jika suaminya berselingkuh dengan orang lain hingga sering kali dia pun lemas menangis berurai air mata karena khayalannya tersebut. Sehingga, ketika itu benar-benar terjadi dia merasa lebih siap meskipun tentu saja sangat membuatnya shock karena tidak pernah menyangka bahwa khayalannya akan terjadi.

Memikirkan kemungkinan buruk terjadi dalam hidup kita, menurut saya baik. Dengan memikirkannya maka kita akan lebih siap ketika jika memang ada hal buruk terjadi dalam hidup  kita. Contoh kecilnya ketika berkendaraan ke kantor, saya suka mengkhayal kalau ban bocor, maka saya kemudian mengingat ingat dimana bengkel motor (karena saya suka kurang perhatian dengan tempat-tempat yang jarang saya kunjungi). Atau ketika saya ingin menyampaikan keinginan kepada suami untuk membuka praktek hypnoteraphy di rumah, saya mengkhayal dulu bagaimana seandainya suami saya menolak. Dan ketika suami saya benar-benar memang menolak saya merassa tidak terlalu sakit hati.

Memikirkan atau mengkhayalkan suami atau istri berselingkuh menurut saya juga baik. Bagaimana kemudian kita mempersiapkan langkah-langkah positif jika itu terjadi, misalnya berkhayal ketika jalan di Mall lalu melihat pasangan gandengan mesra dengan orang lain, apakah akan teriak teriak menarik perhatian semua pengunjung? atau bersikap lebih elegan dengan menghampiri mereka dan menunjukkan pada pasangan  anda bahwa anda cukup "berkelas". Bagaimana kalau pasangan anda malah semakin tak perduli? Apakah akan berlari berurai air mata menerobos lalu lintas dengan berkendaraan sendiri  dan membahayakan keselamatan anda atau memilih menangis atau menenangkan diri di sebuah tempat di MAll (misalnya mushala) lalu setelah agak tenang anda baru pulang.

Memikirkan suami atau istri berselingkuh disini bukan lantas membuat kita menduga-duga pasangan kita berselingkuh lalu melakukan hal-hal overprotective seperti mencurigai pasangan ketika menerima telpon atau sms,berkali-kali mengecek handponenya, membatasi pergaulannya atau sejenisnya. Yang ingin saya katakan disini adalah bayangkan jika begini maka saya akan melakukan ini itu. Bayangkan hal terburuk misalnya mendapati pasangan anda tidur dengan orang lain lalu anda melakukan apa? membunuh mereka berdua? seperti yang sering kita lihat di berita berita. Bayangkan setelah membunuh apa yang akan terjadi pada anda? penjara bukan? bayangkan perasaan keluarga anda, keluarga pasangan anda, jika anda memilik anak bagaimana nasib mereka? So imagine them all! Lalu bayangkan tindakan anda yang lebih positif yang tidak membahayakan anda, keluarga anda, anak-anak anda.

Mungkin anda akan berkata, tidak mungkin suami atau istri atau pacar saya selingkuh karena anda tahu betul bagaimana dia (teman saya juga pernah mengatakan demikiandan  hal yang paling menyakitkan adalah karena dia tak pernah menyangka jika suaminya yang menurut dia tak mungkin selingkuh, justru melakukannya). Namun sekali waktu mengapa anda tidak mencoba berkhayal lalu khayalkan juga apa tindakan positif anda berikutnya.

Hidup itu tak selalu indah. Hidup itu selalu punya dua sisi. Kadang hitam kadang putih. Ketika kita tahu apa yang akan kita hadapi, semoga kita lebih siap. So??? siap diselingkuhi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun