Mohon tunggu...
Nirmadsr
Nirmadsr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kamda Purwakarta

Seni&Budaya

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pelestarian Wayang Golek di Galeri Wayang Purwakarta: Dari Kayu Menjadi Karya Seni

19 Desember 2024   15:40 Diperbarui: 19 Desember 2024   15:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Purwakarta-Galeri Wayang Golek

Salah satu tempat menarik menjadi destinasi wisata di Purwakarta yakni tempatnya di Galeri Wayang Purwakarta. Disini dapat menyaksikan proses pembuatan wayang golek dari tahap awal hingga akhir.

Proses ini dilakukan oleh pengrajin berpengalaman seperti Pak Djani, yang siap membantu pengunjung belajar cara membuat wayang. 

Menurut Pak Djani yang akrab di panggil (Abah Djani) : Proses pembuatan wayang kayu khususnya wayang golek memerlukan ketelitian dan keahlian tinggi.

Pertama, memilih kayu ringan seperti kayu albasia atau pule, yang mudah diukir dan tahan lama.

Kedua, kayu di raut menggunakan pisau khusus.

Ketiga, menghaluskan permukaan dengan ampelas hingga bekas rautan tidak terlihat.

Pak Djani menambahkan proses yang tidak kalah penting yaitu:  "Aplikasikan cat dasar secara bertahap hingga tiga kali, diikuti dengan penghalusan lagi. Kemudian, oleskan cat minyak berwarna putih dan tambahkan pewarnaan menggunakan kuas kecil untuk detail akhir."

Abah Djani (Pengrajin Galeri Wayang)
Abah Djani (Pengrajin Galeri Wayang)

Pak Gerry selaku Pegawai Galeri Wayang menyampaikan bahwa Galeri Wayang di Purwakarta sering mengadakan salah satunya workshop untuk memperkenalkan teknik pembuatan wayang kepada generasi muda, serta menjaga tradisi seni ini tetap hidup.

Zulpa adalah salah satu pengunjung (19 tahun) mengungkapkan rasa bahagianya bisa berkunjung ke Galeri Wayang, "Saya sangat senang dan bangga dapat berkunjung ke Galeri Wayang yang ada di Purwakarta ini."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun