dalam terasa sisi itu menyetuh-mengolah dan mengelola diferensial gengaman yang terakumulasi menjadi rasa yang tersimpan menatap sesaat lalu berpaling.... diri yang terkelola oleh akal dan keadaan terkadang hati berserta berbuat tanpa harap memilih diantara kenyamanan dan keterbelakangan memilih diantara kebodohan dan keterpurukan hidup dan berkehidupan layaknya boneka yang tersenyum riang walau akal tak mampu mengartikan senyum riang hilang bagian dimana suatu ketiadaan adalah tujuan tujuan dimana tanpa akal dan harap menjadi tututan tututan yang tak mampu terpenuhi dengan nafsu yang terus mengalir deras indahnya sisi lain dari diri yang tak akan pernah mampu akan segala tersenyum, menangis, berbuat dan bersikap tanpa tau akan arti bersanding diri bersama cermin, dimana sisi lain terlihat dan juga bersikap cermin yang mampu menilai dengan ketiadaan dalam kefanaan De Irawan on Sunday, April 24, 2011 at 9:44am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H