Mohon tunggu...
Dedy Galuh
Dedy Galuh Mohon Tunggu... wiraswasta -

lahir dari sesuatu yang terbangkitkan.... menunggu panggilanNYA\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harap

11 Januari 2011   10:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:43 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sadar akan kehinaan diri yang dulu dan kini

mengombang ambing hati yang layaknya berdiri tuk menghadapi segala rasa

aku yang ng-aku-aku akan hehadiran segala zat penguasa segala

bersedih akan rindunya sentuhan tegar sang bunda, yang kini tak lagi bersama

entah apa yang ku harap ditengah suka yang terselubung duka dan di antara duka yang tersikapi dengan suka

kaki seharusnya mampu berdiri sebagai tongkat pundakku yang menggendong segala tanggung dan jawab

tak ada hari tanpa harap tuk sebuah keindahan yang hakiki

dan demikian pula DIA yang selalu tersenyum lembut dan berharap banyak akan diri ini tuk merengkuhnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun