Mohon tunggu...
Ni Putu Sasmita Pebriana
Ni Putu Sasmita Pebriana Mohon Tunggu... Bidan - Mahasiswa S2 UGM

Mahasiswa Pascasarjana

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dari Panas Ngebul ke Sakit: Begini Perubahan Iklim Bikin Kita Terserang Sakit

1 September 2024   09:35 Diperbarui: 1 September 2024   10:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Serangan panas akibat suhu yang semakin meningkat menjadi alarm bagi Indonesia saat ini. Setelah dihebohkan dari video yang dibuat oleh mahasiswa asal Indonesia yang sedang berkuliah di India, pada bulan Juni lalu. Pengunggah video atas nama @iamegamei di salah satu akun media sosialnya yaitu tiktok, menghebohkan warganet atau yang kerap disebut dengan netizen. Pasalanya konten kreator yang kerap disapa Mega itu membagikan video dengan judul "Bertahan Hidup di Suhu 50 Derajat" yang cukup membuat orang penasaran dengan kondisinya saat itu. Dari videonya Mega menyampaikan, meskipun belum mencapai suhu yang sangat tinggi itu Mega membagikan tips apa saja yang dia lakukan ketika menghadapi peningkatan suhu  yang  menyerang Negara India saat itu.

Video yang sempat ramai itu membuat banyak warganet berkomentar dengan membandingkan keadaan mereka saat ini di Indonesia. Salah satu akun bernama @Melinaaa berkomentar "di jogja 33 derajat aja gue ngamuk mulu bawaannya" dengan penambahan emot menangis untuk mencerminkan perasaannya saat menulis komentar tersebut. Bagaiamana jika Indonesia dihadapkan dengan kondisi panas yang sangat ektrem tersebut, dan bagaimana kondisi panas tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia.

Dalam siaran pers yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini Indonesia dilanda dengan suhu panas yang disebabkan akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa terjadi setiap tahun. Meskipun keadaan itu sudah biasa dialami kita wajib untuk selalu waspada dan menjaga kondisi tubuh untuk mengurangi dampak dari cuaca yang panas, baik ketika sedang beraktivitas di dalam atau luar ruangan. Sekelompok orang yang rentan dapat berisiko terserang berbagai penyakit dalam kondisi ini adalah lansia, anak-anak, dan mereka yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wilayah di dunia telah melaporkan peningkatan signifikan dalam angka kematian terkait panas, yang merupakan bukti nyata dari dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dan dari berita CNN Indonesia salah satunya adalah India.

Berikut beberapa dampak yang sering dijumpai ketika panas menyerang tubuh kita yang kurang persiapan dalam menghadapinya antara lain :

  • Dehidrasi (kehilangan cairan dalam tubuh yang berlebih) , Heatstroke (peningkatan suhu tubuh berlebih) dan iritasi kulit yang ditandai dengan kelelahan, kulit kering serta warna air kencing yang keruh.
  • Sakit Kepala Sebelah (Migrain) akibat paparan dari panas matahari dan ditambah kondisi polusi udara yang tidak baik.
  • Panas dalam akibat kondisi cuaca yang panas dan diperburuk karena asupan makanan yang kurang tepat dan rendah serat, seperti konsumsi gorengan atau makanan pedas.
  • Demam tinggi akibat paparan sinar matahari, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat. Apabila tidak mendapatkan penanganan, akan berbahaya dan merusak otak serta organ-organ vital di dalam tubuh kita.

Meskipun kecil kemungkinan Indonesia mengalami suhu di atas 40 derajat, mengingat suhu terpanas negara kita cukup mencapai 36,3 derajat yaitu di Wilayah Banda Aceh, Aceh.  Kewaspadaan dalam mempersiapkan diri agar tubuh tetap sehat perlu untuk selalu dilakukan. Kementrian Kesehatan memberikan beberapa tips sehat yang dapat dilakukan disetiap harinya, untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kondisi panas yang berlebih yang dapat menyerang tubuh kita.

  • Cukupi kebutuhan air mineral yang baik bagi tubuh, tidak minum ketika haus dan hindari minuman yang terlalu tinggi kandungan gula.
  • Menghindari kontak matahari secara langsung pada pukul 11.00 hingga 15.00, dan bila harus keluar di jam-jam tersebut gunakanlah topi, jaket, atau kacamata untuk melindungi  bagian tubuh seperti kepala, leher dan mata dari teriknya sinar matahari langsung.
  • Menggunakan tabir surya atau biasa disebut sunscreen pada kulit baik area wajah leher dan bagian yang tidak dapat tertutup pakaian.
  • Apabila ingin melakukan aktivitas fisik/olahraga, sebaiknya lakukan di dalam ruangan untuk meminimalisir terjadinya dehidrasi berlebih atau heatstroke

Dengan kata lain  dalam menghadapi ancaman kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim, penting bagi masyarakat global untuk mengambil tindakan segera dan berkelanjutan. Ini mencakup upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan sistem peringatan dini untuk bencana alam, dan memperkuat sistem kesehatan untuk menangani penyakit yang berhubungan dengan perubahan iklim. Tanpa tindakan yang memadai, dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia akan terus memburuk, menciptakan beban yang lebih besar bagi masyarakat dan sistem kesehatan di seluruh dunia.

Sumber :

https://upk.kemkes.go.id/new/waspadai-penyakit-saat-cuaca-panas

https://upk.kemkes.go.id/new/cegah-dampak-cuaca-panas-dengan-5-langkah

https://vt.tiktok.com/ZS2SvKy1w/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun