Acara Terakhir Mengenai Ngawi Satua Bali Dan Ngawi Geguritan
acara terakhir yang dilaksanakan pada tanggal  (06/06/2021) tidak menurunkan semangat para peserta workshop sastra bali klasik dan Sastra Bali Modern yang di selenggarakan oleh puri kauhan ubud yang masih tampak antusias daam mengikuti kegiatan yang berlangsung tiga hari tersebut. pada hari  terkhir  A.A Bagus Ari Brahmanta selaku pembina Yayasan Puri Kauhan Ubud  memberikan sedikit wejangan.
 A.A Bgs Ari Brahmanta menuturkan  " Acara ini diharapkan dapat  menguatkan cita rasa dari pikiran untuk dapat mewujudkan dan mampu membangun bahkan menciptakan suatu karya dengan tema gering agung,  kegiatan ini nantinya diharapkan mampu membuat  generasi muda  menciptakan budaya klasik sehingga mampu membangun rasa kebudayaan yangtinggi."Â
Acara terakhir tersebut masih mengenai karya sastra klasik dan karya sastra modern kearifan tradisi bali, kali ini mengangkat mengenai ngawi satua bali dan ngawi kakawin. Ketika satwa tidak ditulis maka akan menjadi satua gen. tapi jika ditulis nantinya satwa tersebut dapat di koreksi sehingga menghasilkan karya yang sangat berkualitas dan dapat melampaui jaman dan waktu.
Putu Eka Guna Yasa mengungkapkan "Seorang pengarang adalah arsitek Bahasa satu persatu kata dibangun, sehingga dapat menciptakan suatu karya. Dari visi cerita karya sastra kakawin menggunakan cerita Ramayana dan mahabaratha dengan begitu dapat dikatakan karya satra kakawin terpengaruh oleh tradisi india namun didalamnya terdapat inovasi baru." Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H