Efek samping yang dialami tersebut dapat dikurangi dengan minum banyak air, melakukan  diet rendah yodium untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko komplikasi, serta istirahat yang cukup beberapa hari setelah terapi.Â
Pasien yang telah melakukan terapi iodin akan melakukan isolasi beberapa hari. Hal ini dilakukan untuk menghindari lingkungan sekitar terpapar radiasi dari peluruhan Iodin-131 dalam tubuh pasien dan lamanya isolasi tergantung pada laju paparan radiasi (Puspita et al., 2022). Bagaimana ya tindakan isolasi yang dilakukan setelah terapi Iodin-131? Menurut UW Medicine berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan agar lingkungan sekitar tidak terpapar radiasi:
- Hindari berpergian jauh menggunakan transportasi umum
- Tidur terpisah dengan orang lain
- Jaga jarak dengan orang lain (minimal jaga jarang 3 kaki untuk orang dewasa dan minimal jaga jarak 6 kaki untuk anak-anak)
- Hindari berbagi peralatan makan seperti gelas, piring, dan lain-lain
- Gunakan kamar mandi khusus dan tidak tercampur dengan anggota keluarga lainnya
- Cuci tangan dengan baik dan sering, serta menggunakan sabun dan air hangat mengalir selama minimal 20 detik
- Hindari kontak intim seperti berciuman dan hubungan seksual.
Perlu diingat bahwa tindakan isolasi ini dilakukan selama beberapa hari sesuai dosis dan saran dari dokter.
Terapi Iodin-131 memiliki keuntungan yaitu, hanya jaringan yang menyerap iodin yang akan terkena efek radiasi, sehingga meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitar. Selain itu, Iodin-131 dapat menjangkau sel kanker yang menyebar ke bagian tubuh lain seperti tulang atau paru-paru dengan catatan sel tersebut masih menyerap iodin.Â
Referensi:
Noer'aida, Rahayu, R. N., & Yusuf, A. (2023). Produktivitas dan kolaborasi periset pada pusat riset teknologi radioisotop, radiofarmaka dan biodosimetri badan riset dan inovasi nasional berdasarkan analisis bibliometrik. Journal of Documentation and Information Science, 7(2), 116--130.Â
Nur, A., Santosa, A., & Siti Komariyah, A. (2023). Karakteristik kanker tiroid di maluku utara tahun 2017-2018. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 8(2), 246--252.Â
Puspita, Y., Sudarso, D., Widita, R., & Shintawati, R. (2022). Pengukuran waktu paruh efektif I-131. Prosiding Seminar Nasional Fisika, 10, 1--6.
Putri, A. D., Sholekhah, F., & Dadynata, E. (2024). Penerapan algoritma decesion tree c4 . 5 untuk memprediksi tingkat kelangsungan hidup pasien kanker tiroid. 4(October), 1485--1495.
Rosilawati, N. E., Nasution, I., & Murni, T. W. (2017). Penggunaan radiofarmaka untuk diagnosa dan terapi di Indonesia dan asas keamanan penggunaan obat. Soepra, 3(1), 60.Â
Shafira, N., & Wahyuni, A. (2022). Manajemen anestesi pada pasien kanker tiroid: sebuah laporan kasus. Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 13(1), 18.Â