Jika darah menerima zat basa maka, H2CO3 akan berubah menjadi ion HCO3-
H2CO3(aq) + OH-(aq) HCO-3(aq) + H2O(l)
Apabila pengaturan pH gagal seperti penurunan atau kenaikan pH darah secara drastis maka akan terjadi gangguan fungsi organ tubuh hingga kematian
Jika pH darah kurang dari 7,4 maka akan terjadi asidosis. Asidosis terjadi karena olahraga/kerja berlebihan sehingga menghasilkan banyak asam sebagai limbah dalam darah. Sedangkan, jika pH darah lebih dari 7,4 maka akan terjadi alkalosis. Alkalosis terjadi akibat hiperventilasi/ bernafas berlebihan
Sistem penyangga fosfat berperan minor dalam darah namun krusial di ginjal. Sistem penyangga fosfat membantu dalam menjaga kestabilan darah ketika disaring oleh ginjal dan menjaga keseimbangan pH cairan intrasel. Jika sistem penyangga fosfat ditambahkan asam maka,
HPO2-4(aq0),+ H+(aq) H2PO-4(aq)
Jika sistem penyangga fosfat ditambahkan basa maka.
H2PO-4(aq) + OH-(aq) HPO-4(aq) Â + H2O(l_
Asam amino mengandung gugus karboksil (COOH) dan amina (NH2). Sistem penyangga asam amino dalam konteks ini, plasma darah bekerja sebagai berikut:
Pada keadaan normal gugus karboksil pada pH darah adalah COO- dan gugus aminonya NH3+
Ketika darah mengalami penambahan asam, COO- mengikat H+ membentuk -COOH