Agama hindu atau yang biasa di sebut dengan hinduisme berasal dari Bahasa sansekerta, menjadi agama yang sangat dominan dengan wilayah Asia Selatan. Terlebihnya di beberapa negara seperti negara Nepal dan India. Agama ini mengajarkan tentang kewajiban atau yang disebut dengan “kekal” yang dimana harus dilakukan oleh semua umat tanpa adanya yang memandang sekta,kasta,maupun strata. Kata hindu berasal dari kata sindhu dalam Bahasa sansekerta ,yaitu berasal dari sebuah Sungai di sebelah barat daya subbenua india. Sebagian besar alirannya terletak di dalam wilayah negara Pakistan, yang dimana dalam Bahasa inggris disebut dengan sebutan indus.
Agama hindu juga dapat dikatakan sebagai salah satu agama tertua di dunia ,jejak penyebaran agama hindu ini sudah berkembang selama 4000 tahun dan hingga sampai sekarang masih berkembang. Agama hindu ini sendiri juga memiliki penganut yang bisa mencapai satu (1) miliar.
Ajaran agama hindu ini pun tidak terlalu mempunyai pendiri-pendiri atau yang berupa teks Tunggal, melainkan ia menggabungkan beberapa tardisi yang mereka miliki maupun kepercayaan kuno yang mereka miliki dari dulu. Seperti halnya yang kita sudah ketahui bahwa agama hindu mempunyai berbagai macam-macam dewa maupun dewi yang dimana setiap umat agama hindu memujanya. Padahal pada dasarnya tuhan itu Cuma satu (1), yaitu ida sang hyang widhi wasa. Karena hal ini sudah ada dalam kitab suci agama hindu .
Konsep dasar memahami Ketuhanan dalam agama Hindu adalah, bahwa Tuhan itu satu dan dipuja dengan berbagai cara dan jalan berdasarkan etika. Sastra Veda dalam Upanisad IV.2.1. menyebutkan: Ekam Ewa Adwityam Brahman (Tuhan itu hanya satu, tidak ada duanya).
Sementara dalam Narayana Upanisad ditegaskan: Eko Narayana Nadwityo Astikacit (Hanya satu Tuhan, sama sekali tidak ada duanya). Dalam mewujudkan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan sifat-Nya yang Acintya (tidak dapat terfikirkan), manusia dengan sifatnya yang Awidya (tidaksempurna) memuja Tuhan dengan berbagai rupa, nama dan sebutan, serta berbagai interprestasi. Ini seperti tertuang dalam kitab suci Weda: Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti (Hanya satu Tuhan, namun orang bijaksana menyebut-Nya dengan banyak nama)
Salah satu cara untuk memahami atau mengenal tuhan adalah dengan konsep Brahma Widya. Brahma Widya sendiri memiliki pengertian sebagai berikut : Brahma Widya berasal dari tradisi hindu yang telah mengalami perkembangan selama ribuan tahun yang bertempat di India, Brahma Widya memiliki arti “kebijaksanaan tentang Tuhan”. Ajaran ini lah yang menekankan kita betapa pentingnya mencari pengertian yang tepat mengenai Tuhan sebagai pencetus atau pembuat dan pengendali segala sesuatu yang ada pada alam semesta ini. Brahma widya ini juga dipengaruhi oleh ajaran Buddha dan filosofi dari Yoga
Kedudukan brahmana widya dalam ajaran agama hindu, itu adalah hal yang sangat mendasar. Seperti disebutkan dalam di dalam Pustaka Brahma Sutra I.1.1 dinyatakan bahwa cara atau jalan untuk mencapai moksha adalah dengan mengenal Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan tepat dan baik sehingga kita dapat dengan mudah untuk mencapai moksha. Untuk memahami keberadaan beliau Serta segala sesuatu tentang-NYA, maka satu-satunya jalan adalah dengan kita harus mempelajari kitab-kitab atau Pustaka Pustaka suci seperti weda dan juga sastra agama.
Brahma Widya sebagai ajaran Ketuhanan ini dimuat di dalam kitab suci weda yaitu Weda Sruti. Dari keempat kitab mantra yakni Reg Weda, Sama weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda. Disini hanya Atharwa weda lah yang sangat diyakini memiliki kekuatn yang amat dahsyat karena ucapan akan langsung menjadi kenyataan bila di ucapkan, hal itu lah yang membuat kitab itu tidak disebar luaskan dikarenakan takut akan disalahgunakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab sehingga akan membuat kekacauan bagi umat manusia.
Pada kategori pandangan konsep Brahma Widya dapat dilihat sebagai berikut :
- Animisme. Yaitu pandangan bahwa pada alam semesta pasti ada roh dan roh disini adalah wujud yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata atau wujud nonfisik yang hidup abadi atau selamanya di alam semesta, dari sifat abadi ini diyakini bahwa roh pendahulu akan membimbing atau mengarahkan keturunannya menuju ke kehidupan yang Bahagia.
- Polytheisme. Pandangan tentang banyaknya Tuhan, dan Tuhan tersebut memiliki sifat-sifat NYA sendiri, Ketika kita hendak memuja Tuhan ini maka kita harus berpindah tempat sesuai dengan apa yang diyakininya.
- Monotheisme. Pandangan terhadap adanya satu Tuhan, dibagi menjadi dua macam yaitu: A. Absoult yang berciri-ciri Tuhan berwujud tunggal dan bersifat personal dan berjenis kelamin laki-laki dan memiliki tempatnya sendiri yaitu sorga.
- Non-Absolute yang bercirikan Perwujudan Tuhan itu tunggal akan tetapi bisa dipuja dalam banyak nama dan boleh diposisikan sebagai keluarga entah itu ayah ataupun ibu, Tuhan yang tunggal serta mempunyai banyak manifestasi serta perwujudan.
- Pantheisme. Konsep yang menyatakan bahwa jiwa yang ada di dalam makhluk hidup dapat Kembali kepada penciptanya yaitu Tuhan sendiri, selain itu Tuhan bisa mengambil perwujudan dengan berbagai bentuk duniawi, seperti manusia, manusia stengah hewan, hewan, dan juga bisa mengambil wujud tumbuh-tumbuhan.
- Henotheisme. Kepercayaan ini menyatakan bahwa Dewa yang banyak itu adalah tunggal wujudnya dan yang tunggal itu banyak wujudnya, ciri dari konsep ini adalah tuhan erada di segala posisi yang menyatu dengan-NYA keberadaan Tuhan sendiri adalah netral adanya dan memenuhi seluruhalam semesta raya ini, di dalam kehidupan beragama tidak lupa dengan disertai nilai-nilai keindahan.
- Monisme. Percaya Tuhan itu tunggal akan tetapi melingkupi seluruh jagat raya atau seluruh alam semesta dan tuhan juga adalah inti dan juga kesejatian dari segalanya apapun itu asalnya dari Tuhan. Dalam Brhad “Sarwam khalu idam Brahman” Yang berartikan segalanya ada dalam Tuhan dan Tuhan ada dalam segalanya pada makhluk hidup.
Di Dalam pemujaan Brahma Widya Terdapat du acara atau model yang dapat dilakukan, yaitu :
- Nirguna Brahma ( Trancedental ) yang memiliki arti Ida Sang hyang Widhi wasa dipuja dalam posisi “Acintyarupa”/ diluar kemampuan pkir dari manusia. Ida Sang Hyang Widhi wasa serba maha, serba bukan, serba serba seluruh dan masih banyak lainnya.
- Saguna Brahma ( Immanen ) yang berarti Ida Sang hyang Widhi Wasa atau Tuhan dipuja dalam posisi berwujud sehingga dapat dijangkau oleh rasa dan pikiran manusia, ini disebut dengan “namarupa”. Beliau dipuja dalam seribu gelar “sahasranama”. Pemujaan dengan model seperti ini biasa juga disebut dengan sebutan “Saguna Upasana’.
Sarana Pemujaan, dalam sarana pemujaan pada konsep Brahmana Widya dapat menggunakan canang sebagai propertinya atau sesajennya, canang merupakan upakara yang sangat sering digunakan di dalam kehidupan beragama khususnya bagi yang beragama Hindu di Bali, canang ini digunakan untuk haturan atau disebut dengan pujaan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi wasa atas segala yang diciptakan-NYA yang dapat memberi manfaat dalam kehidupan umat manusia sendiri.