Teknologi rekayasa genetika adalah bidang ilmu pengetahuan yang memanipulasi materi genetik organisme. Organisme yang dapat dimanipulasi melibatkan bakteri, tanaman, hewan, atau manusia. Tujuan utama adalah menghasilkan organisme dengan sifat-sifat tertentu. Memodifikasi sifat-sifat genetik yang sudah ada dalam genom organisme. Metode penggunaan teknologi rekayasa genetika, melibatkan pemotongan, penggantian, atau penambahan sekuens DNA dalam genom organisme. Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti teknik pemotongan DNA dengan enzim restriksi, teknik kloning, atau metode CRISPR-Cas9.
Penerapan teknologi Rekayasa Genetika, bidang pertanian, rekayasa genetika digunakan untuk menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan seperti ketahanan terhadap hama atau kondisi cuaca ekstrem; bidang kesehatan, dapat digunakan untuk terapi genetik, produksi obat, atau penelitian terkait penyakit genetic; dan bidang industri, dapat digunakan untuk produksi bahan-bahan kimia atau material yang berguna.
Adapun macam-macam Teknologi Rekayasa Genetika adalah sebagai berikut
Rekayasa Genetika dalam Pertanian:
Tanaman transgenik dengan sifat-sifat seperti ketahanan terhadap hama, kekeringan, dan peningkatan hasil telah meningkatkan produktivitas pertanian.
Penggunaan teknologi CRISPR-Cas9 memungkinkan rekayasa genetika yang lebih akurat dan efisien, membuka potensi besar untuk pengembangan tanaman yang dioptimalkan.
Bioteknologi dalam Kesehatan:
Bioteknologi memainkan peran kunci dalam pengembangan obat-obatan inovatif.
Terapi gen, produksi insulin rekombinan, dan terapi sel adalah contoh konkrit aplikasi bioteknologi dalam pengobatan penyakit kronis dan genetik.
Vaksin RNA sebagai Inovasi Bioteknologi:
Pengembangan vaksin RNA, terutama dalam konteks COVID-19, mencerminkan kemajuan bioteknologi dalam merespons cepat terhadap ancaman penyakit baru.