Mohon tunggu...
Ni PutuApriyantini
Ni PutuApriyantini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis,Membaca,Menyanyi,Menggambar,Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Biopestisida

27 Desember 2023   20:54 Diperbarui: 27 Desember 2023   21:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Biopestisida merujuk pada pestisida yang dibuat dari bahan-bahan biologis, seperti organisme hidup, tanaman, hewan, mikroba, atau protozoa, yang memiliki potensi untuk mengendalikan atau menghilangkan hama tanaman. Biopestisida dapat mencakup berbagai jenis zat, seperti senyawa kimia alami, enzim, dan organisme hidup.

Pendekatan biopestisida memberikan alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan pestisida kimia sintetis. Beberapa tanaman dan bahan organik yang telah Anda sebutkan memiliki potensi sebagai biopestisida, dan mereka mengandung senyawa-senyawa aktif yang dapat berperan dalam mengendalikan hama (Meilin, A., Nasamsir, N., & Handana, J. F. (2023).

Penggunaan biopestisida memiliki beberapa keuntungan, seperti:

  1. Pengurangan Pencemaran Lingkungan: Karena biopestisida berasal dari bahan-bahan alami, mereka cenderung memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan pestisida kimia sintetis. Ini membantu mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara.
  2. Keamanan untuk Manusia dan Hewan: Biopestisida umumnya dianggap lebih aman bagi manusia, hewan, dan organisme non-target. Mereka memiliki selektivitas yang lebih baik, artinya mereka cenderung mempengaruhi hanya target yang diinginkan tanpa merugikan organisme lain.
  3. Pengendalian Terpadu: Biopestisida dapat digunakan sebagai bagian dari pendekatan pengendalian terpadu (PHT), yang menggabungkan berbagai metode pengendalian untuk mengelola hama dan penyakit tanaman secara efektif.
  4. Kemungkinan Pengembangan Lokal: Kandungan tanaman dan bahan organik lokal dapat digunakan untuk menghasilkan biopestisida, mendukung ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia impor.
  5. Keberlanjutan Pertanian: Penggunaan biopestisida dapat membantu dalam mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang mungkin memiliki dampak jangka panjang yang merugikan.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan perlunya melindungi lingkungan, biopestisida menjadi pilihan yang menarik dalam pertanian modern. Adapun jenis-jenis biopestisida adalah sebagai berikut (Kusumaningsih, 2018; Hartini, dkk, 2018)..

  1. Bioinsektisida

Bioinsektisida mencakup berbagai organisme hidup, seperti bakteri, virus, jamur, kapang, protozoa, tanaman, dan hewan, yang dapat dimanfaatkan untuk mengontrol serangga hama. Contohnya Jamur patogen seperti Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana telah dikembangkan untuk mengendalikan larva kumbang dan hama pada tanaman gandum dan jagung.Penelitian bioinsektisida telah berlangsung sejak abad ke-19, dengan penelitian awal oleh Metchnikoff dan Pasteur menggunakan jamur Metarhizium anisopliae.

  1. Biofungisida

Biofungisida adalah organisme hidup yang dapat digunakan untuk mengatur pertumbuhan jamur penyebab kerusakan pada tanaman, hewan, dan manusia. Mikroba parasit, seperti jamur yang dapat mematikan jamur patogen, digunakan sebagai biofungisida untuk melawan penyakit tanaman. Para ahli di bidang fitopatologi berfokus pada pengembangan biofungisida untuk mengatasi penyakit tanaman, terutama yang disebabkan oleh jamur patogen.

  1. Bioherbisida

Bioherbisida digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma atau tanaman pengganggu yang dapat bersaing dengan tanaman budidaya. Gulma dapat tumbuh di lingkungan yang sulit dan bersaing dengan tanaman budidaya untuk nutrisi dan cahaya.

Gulma juga dapat menghasilkan zat cair yang berpotensi merusak tanaman lain atau tanaman yang sedang dibudidayakan.

Manfaat biopestisida yang Anda sebutkan, baik dari segi sosial ekonomi maupun lingkungan, menyoroti pentingnya pendekatan yang berkelanjutan dalam pertanian. Pengelolaan hama dan penyakit tanaman yang efektif melalui penggunaan biopestisida dapat memberikan dampak positif pada produktivitas pertanian, kesehatan lingkungan, dan ekonomi petani. Selain itu, penekanan pada risiko lingkungan yang lebih rendah menunjukkan komitmen terhadap pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Daftar Pustaka :

Kusumaningtyas, R. D., Suyitno, H., & Wulansarie, R. (2018). Pengolahan Limbah Kulit Durian di Wilayah Gunungpati Menjadi Biopestisida yang Ramah Lingkungan. Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran, 15(1), 38-43.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun