Filsafat timur merupakan sebutan atas pemikiran-pemikiran yang berasal dari wilayah bagian bumi timur (Asia), seperti: Tiongkok (Cina), India dan negara-negara muslim. Filsafat Tiongkok merupakan filsafat yang berkembang di daerah dataran Tiongkok, sementara filsafat india merupakan filsafat yang berkembang pada zaman kuno di India. Filsafat India juga dikenal dengan filsafat Hindu dam filsafat Buddhismenya. Negara-negara muslim lebih mengenal filsafat Islam atas dasar pemikiran agama. Nenurut Tilar (2013) Filsafat Timur menyatakan bahwa proses belajar adalah sebuah penyempurnaan dari diri sendiri dengan menekankan pada pengembangan sifat-sifat kejujuran, konsentrasi, tahan uju, tahan banting serta adanya keuletan di dalam diri untuk menghadapi seluruh permsalahan.
- Filsafat Tiongkok, memeiliki beberapa sifat yang terkandung atau ditekankan dalam dasar berfilsafat yaitu kepeduliannya terhadap kelakuan manusia, sikapnya terhadap dunia yang mengelilinginya, dan hubungan dengan sesama manusia.
- Filsafat India, filsafat yang berlainan dengan filsafat barat modern. Filsafat ini lebih menitikberatkan ilmu yang lebih identik dengan ajaran hidup dengan tujuan dalam memaparkan cara mencapai kebahagiaan yang kekal.
- Filsafat Islam, filsafat yang didalamnya diisi dengan ajaran Islam dalam membahas hakikat kebenaran terhadap sesuatu hal. Objek dari filsafat islam adalah menafsirkan kehidupan yang mencari sebab-akibat dengan diwarnai nilai-nilai islam.
- Filsafat Timur salah satu filusuf yang terkenal adalah Ki Hajar Dewantara. Gagasan-gagasan pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara menjadi landasan yang cukup kokoh bagi dunia dan dipraktisi pendidikan di Indonesia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses memanusiakan manusia yang menjadikan manusia itu manusia seutuhnya. Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan secara filosofi sebagai upaya memerdekakan manusia dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan) dan batiniah (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dituntut dalam hidup tumbuhnya anak-anak dan menuntun segala kekuatan kodrat yang terisi sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Adapun Tri Pusat Pendidikan adalah sebagai berikut.
- Lingkungan Keluarga (Primary Community)
- Lingkungan Sekolah
- Lingkungan Organisasi Pemuda
Implikasi Filsafat Timur Dalam Pendidikan
Proses belajar menurut filsafat timur dapat diambil dari contoh filsafat Confusionisme dari filsafat Cina yang menyatakan bahwa yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah self-resfect atau self-cultivate secara sosial dan moral. Ajaran Confusionisme menyatakan bahwa kecakapan tersebut tidak dilahirkan tetapi dipelajari oleh setiap individu. Proses belajar yang berjalan sepanjang hidup tersebut merupakan suatu proses self- perfection dan inilah arti kehidupan yang sebenarnya dan tujuannya adalah memikirkan cara menyempurnakan diri sendiri agar menjadi anggota yang baik dengan sesamannya. Filsafat Timur mengimplementasikan di bidang pendidikan dengan memunculkan sifat umum pendidikan yang beliau canangkan adalah segala daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran, (intelect), dan tubuh anak. Dalam pengertian taman siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu, agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak- anak yang kita didik selaras dengan dunianya.
Daftar Pustaka:
Ki Hadjar Dewantara. 1977. Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa.
Tilaar, H.A.R. 2013. Filsafat Timur, Kearifan Lokal dalam Pendidikan Watak. Koentjaraningrat Memorial Lecture X, FISIP Universitas Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI