Mohon tunggu...
Tori Minamiyama
Tori Minamiyama Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dari Negeri Sakura berusaha menghapus segala unsur kesedihan, bahaya dan kotor demi kehidupan yang lebih berarti. Suka bepergian kemana suka demi semburan nafas yang dahsyat dan sebuah semangat kehidupan...Menulis dan membagi pengalaman untuk bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Musium Kereta di Negeri Sakura

27 September 2010   23:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:55 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya yakin kebanyakan orang termasuk anda mengenal kalau Jepang sangat maju dalam bidang perkeretaan atau kereta listriknya termasuk yang membuat dan memiliki kereta tercepat di dunia yang disebut Shinkansen. Pengamatan saya banyak orang asing yang berkunjung ke Jepang sangat terpesona dengan kereta yang dilihatnya dan dinaikinya di Negara itu. Baik kereta “Kaku-eki Densha” atau kereta listrik yang berhenti disetiap setasiun, “Kyuukou-Densha” atau kereta express yang berhenti pada stasiun-stasiun tertentu saja dan ”Shinkansen” yaitu kereta super cepat yang bisa menempuh perjalanan 300 Km/jam. Hal ini akan terasa aneh kenapa di antara mereka yang kagum dan senang dengan naik alat transportasi tersebut tidak berpikir untuk mengunjungi Musium Kereta di Jepang atau yang dikenal dengan Testsudo Hakubutsukan yang berada di daerah Inari kota Saitama, Perfectur Saitama. Musium ini dibangun sebagai proyek memperingati 20 tahun berdirinya perusahaan kereta JR-East  dan  bertujuan juga merupakan museum pendidikan. Anak-anak dapat belajar tentang prinsip-prinsip dan pengalaman kereta api, sistem, dan teknologi terbaru (termasuk rencana masa depan) melalui model, simulasi, dan peralatan bermain.

Musium megah yang berada di kota yang jaraknya sekitar 45 menit dengan naik kereta dari Stasiun Tokyo ini sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan terlebih dengan naik kereta yang ditulis di brosurnya hanya makan waktu 1 menit dengan berjalan kaki dari Stasiun Tetsudō-Hakubutsukan, itu artinya museum tersebut memang berada di komplek stasiun itu. Bila anda bingung pergi saja

pintu masuk museum

sampai Oomiya Station, setelah itu naik saja “New Shuttle” dan turun di Tetsudou-Hakubutsukan station. Stasiun Tetsudō-Hakubutsukan ini dulu pada tahun 1983 dibuka dan dikenal dengan nama Stasiun Onari tapi mulai tahun 2007 berubah nama menjadi Tetsudō-Hakubutsukan Station seiring dengan dibukanya Musium Kereta tersebut.

Tiket masuk ke museum ini harganya 1000 yen untuk dewasa dan 500 Yen untuk siswa SD sampai SMU dan 200 yen untuk anak mulai usia 3 tahun. Bila masuk bersama rombongan harga tiketnya akan semakin murah. Uniknya di sini kita tidak akan mendapat tiket masuk seperti pada umumnya, karena sistem tiket masuk ke museum ini adalah dengan sistem kartu “suica”. Kartu Suica adalah kartu khusus untuk men-charge uang kita setiap kali kita mau masuk ke dalam station. Berhubung tempat ini adalah museum kereta, kita juga harus masuk memakai sistem charge ini. Caranya kita tinggal memasukan kartu suica kita ke dalam mesin charge yang ada di pintu masuk, kemudian masukan uang 1000 yen misalnya, selanjutnya  kita tinggal menempelkan kartu kita di mesin sensor kartu untuk masuk ke dalam museumnya.

Musium Kereta ini merupakan sebuat musim yang dirancang sebagai musium interaktif. Terdapat banyak jenis kereta yang dipamerkan dan juga bisa mengajar segala hal kepada kita tentang perkeretaan dan perjalanan sejarahnya dari jaman dulu sampai saat ini. Musium ini terbagi dalam banyak ruangan untuk tujuan tertentu, misalnya ruang pemer kereta, ruang sejarah kereta, ruang belajar tentang kereta, pintu masuk, taman, ruang koleksi dan gedung sayap utara.

Bila kita mengunjunginya dan setelah sebagian banyak waktu kita habis untuk melihat-lihat berbagai koleksi yang dipajang, kita bisa mengunjungi ruang-ruang tersebut dengan kesan masing-masing yang ada. Mungkin yang paling menarik terutama bagi anak-anak yaitu ruangan simulator mengemudikan kereta karena mulai bulan September 2010 yang lalu musium ini menyediakan fasilitas simulator yang menawarkan cara mengemudikan kereta bagi para pengunjung yang dapat dioperasikan oleh berbagai usia. Pihak museum menawarkan 25 macam simulasi dengan kereta jenis terbaru dari East JR Co., E233, yang dioperasikan di jalur Chuo dan jalur lainnya. Selain itu juga disediakan sarung tangan putih seperti yang masinis kenakan saat mengoperasikan kereta, serta melengkapi simulator dengan tuas-tuas yang sama persis dengan yang terdapat pada kereta asli. Simulator tersebut juga dilengkapi dengan video yang merupakan hasil rekaman asli dari kursi masinis di jalur Takasaki antara stasiun Omiya dengan Kagohara.

Simulasi ini terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu dasar, menengah, dan ahli. Pada tingkat dasar, para pengunjung dapat mengatur kecepatan sesuai dengan meteran yang ditunjukkan monitor. Pada tingkat menengah, pengunjung mulai mempelajari tehnik menghentikan kereta, sedangkan pada tingkat ahli pengunjung juga mempraktekkan cara memberhentikan kereta secara tiba-tiba di tempat yang tak terduga jika suatu kecelakaan atau lainnya terjadi.

Sekali lagi memang mengunjungi museum ini yang terlalu senang mungkin anak-anak karena di luar gedung museum terdapat kereta mini yang dioperasikan dan bila kita naik hanya membayar 200 Yen (sekitar Rp.20 Ribu). Para staf-nya pun yang kebanyakan perempuan juga siap selalu bila diajak berpose para pengunjung untuk foto kenang-kenangan.

Fasilitas yang sangat penting juga di sini yaitu restoran dan took souvenir. Restoran di museum ini menyediakan berbagai jenis menu makan siang para pengunjung dan toko souvenir tentu saja menjual berbagai macam benda yang berhubungan dengan perkeretaan. Sekali lagi, anak-anak semakin senang tentunya masuk dan belanja di sini. Mungkin yang membatasi berada di toko souvenir ini bukan waktu lagi tapi kantong yang takut menipis karena bila anda mengajak anak-anak pastinya akan mengajak cepat-cepat keluar supaya belanjaan tidak semakin “berat”.

Pada saat memasuki dan menikmati Musium Kereta ini, saya selalu teringat sebuah Musium Kereta Api yang ada di Ambarawa Kabupaten Semarang yang dulu sering saya kunjungi karena dekat dengan tempat tinggal saya. Musium ini dibangun dengan tujuan salah satunya untuk menghargai Kereta Api sebagai alat transportasi tua yang telah berjalan di tanah Indonesia selama lebih dari 140 tahun yang lampau. Koleksi lokomotif kuno di Musium Kereta Api Ambarawa ini memang bisa dikatakan tidak kalah dengan koleksi lokomotif kuno Tetsudo-Hakubutsukan di Jepang, hanya saja mungkin pelayanan kepada pengunjung, tujuan pendidikan untuk pengunjung khususnya anak-anak perlu ditingatkan serta mengadakan pengelolaan yang menyesuaikan jaman.

Bila berkesempatan berkunjung ke Jepang ada baiknya Tetsudo-Hakubutsukan ini masuk dalam daftar kunjungan wisata anda.

Salam dari Negeri Kereta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun