Di awal musim gugur ini ada kegiatan olahraga menarik di Jepang. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah Bahasa Jepang dengan “Undokai”. Undokai adalah festival olahraga. Dalam bahasa Jepang Undo berarti latihan, sedangkan Kai artinya bersama-sama. Undokai merupakan salah satu event penting yang dirayakan tiap tahun oleh seluruh sekolah dipelosok negeri mulai dari Kelompok Bermain hingga Sekolah Menengah Atas.Festival ini juga menandai adanya hari olahraga Jepang yang diakui secara resmi sebagai hari libur nasional untuk memperingati olimpiade musim panas tahun 1964 di
Tokyo. Festival biasanya dilaksanakan pada awal bulan oktober dimana cuaca cerah, hangat dan bersahabat. Seperti halnya di dua sekolah yang saya datang yaitu Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak dimana kedua anak saya bersekolah. Sekolah ini berada di Perfectur Kyoto yang mengadakan kegiatan undokai pada tanggal 25 September 2010 untuk SD dan tanggal 2 Oktober 2010 untuk Kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak. Ada beragam aktivitas fisik yang ditampilkan dalam festival ini. Sebagaimana yang dimaksudkan oleh kata Undokai itu sendiri, maka semua kegiatan dilakukan dalam kelompok. Baik itu kelompok anak dengan anak, orang tua dengan orang tua, maupun orang tua dengan anak. Bahkan di Taman Kanak-kanak yang saya datangi karena anak saya berpartisipasi di TK itu ada kegiatan yang mengundang dan menampilkan para kakek dan nenek para siswa melakukan kegiatan memasukkan bola bersama-sama. Sangat menarik dan meriah melihat para lansia dengan semangatnya yang tidak mau kalah dengan cucu-cucunya. Sayapun juga tidak mau ketinggalan menunjukkan semangat bersama anak perempuan saya. Para ayah siswa diharuskan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengendong anaknya masing-masing untuk bermain berebut bola dengan cara pingsuit dengan teman yang lain. Benar-benar kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga karena para ibu pun juga melakukan kegiatan beradu cepat dengan memakai satu rok berdua dengan teman sesama tim nya. Anak-anak pun juga secara otomatis menyemangati ibunya masing-masing. “Gambare…gambare…!”, demikianlah teriakan yang diberikan anak-anak untuk menyemangati para orangtua dan kakek-neneknya melakukan kegiatan undokai yang artinya, “ Berusahalah..berusahalah..!”. Selain kegembiraan dan kebersamaan, Undokai juga dapat digunakan oleh orang tua untuk melihat capaian anak selama belajar disekolah, karena kegiatan yang ditampilkan dibedakan atas kelompok umur dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Terlibat dalam Undokai pada sebuah Taman Kanak Kanak di Kota Kyoto merupakan pengalaman yang mengesankan. Sungguh mengesankan melihat bagaimana kegiatan itu disiapkan, beragam kegiatan dan aktivitas fisik yang ditampilkan hari itu merupakan bukti dari latihan yang serius dan bersungguh-sungguh. Kegiatan Undokai di SD yang saya datangi juga ada satu kegiatan juga yang sangat menarik, yaitu salah satunya mengundang anak-anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak beserta orang tuanya khususnya yang tinggal di komplek perumahan sekitar Sekolah Dasar itu untuk berpartisipasi dalam undokai SD tersebut. Diharapkan anak-anak tersebut mengalami suasana undokai bila nantinya masuk dan belajar di SD tersebut. Anak-anak ini melakukan lomba lari yang semuanya mendapatkan bingkisan kecil baik menang maupun kalah dan orang tuanya melakukan lomba tarik tambang dengan jumlah pesrta yang banyak. Tentunya mereka semua mendapat dukungan semangat dari semua penonton baik siswa-siswa SD tersebut maupun para orang tua yang lain dan juga para guru. Hampir semua aktivitas yang ditampilkan menuntut ketrampilan dan kerjasama tim yang hanya bisa dikuasai lewat latihan yang bersungguh-sungguh. Mulai dari lomba lari estafet, lomba halang rintang yang medannya mengingatkan kita pada latihan dasar militer, karena membuat peserta memanjat, berguling, merangkak, melompat hingga meluncur, serta senam formasi yang menampilkan beragam bentuk formasi mulai dari yang sederhana hingga yang sulit. Hal yang mencengangkan adalah bahwa formasi-formasi itu dibentuk oleh anak-anak TK usia 4-5 tahun. Sebelum menikmati semua kegiatan dan formasi-formasi tersebut saya pribadi sudah bisa menikmati nuansa undokai yang luar biasa karena anak perempuan saya masuk dalam tim drumband TK yang melakukan acara pembukaan undokai tahun ini. Bunyi drum besar yang dipukul anak saya dengan arahan ibu guru yang menjadi mayoret nya membuat saya terkagum dan semakin paham akan arti penting pendidikan dan latihan kegiatan apapun sejak usia dini.
Undokai memang disiapkan dengan sungguh-sungguh, semua siswa disekolah dilatih khusus untuk kegiatan ini sejak lama, dan seminggu sebelum hari undokai tiba jam belajar di sekolah dikurangi demi untuk memperbanyak jam latihan. Semua anak terlihat melakukan bagiannya dengan sungguh-sungguh, begitu juga dengan guru dan semua orang yang terlibat dalam acara tersebut. Semua bekerja sama memberikan hasil yang terbaik bagi berlangsungnya acara. Melihat susunan acara dan pengaturan berbagai kegiatan di lapangan sekolah itu teringat akan suasana olimpiade yang sebenarnya. Bagi orang Jepang, undokai bukanlah sekedar festival olah raga atau ketrampilan fisik semata, tapi lebih pada sebuah pelestarian tradisi yang mengutamakan kerjasama tim dalam kebersamaan yang menggembirakan. Tidaklah penting siapa yang menang atau kalah yang lebih penting adalah semua orang telah berusaha memberikan yang terbaik dalam penampilannya dan merasakan kegembiraan bersama. Di akhir acara semua anak mendapatkan medali yang sama antara satu dengan lainnya, medali ini adalah penghargaan untuk upaya anak bersusah payah terlibat dalam festival. Medali juga ada yang diserahkan langsung oleh ayah atau ibu mereka sebagai bentuk dukungan orang tua atas penampilan bersama mereka hari itu. Melihat anak saya menerima medali dengan cara dikalungkan oleh gurunya membawa angan saya ke masa depan, seakan anak saya benar-benar menang dalam olimpiade yang sesungguhnya dengan bekal semangat yang tertanam dalam undokai itu. Dia melihat-lihat dan meraba-raba terus medalinya setelah menerimanya yang tahun ini bentuknya berbeda dari sebelumnya karena disertai dengan foto dirinya dan juga tertulis kata dalam bahasa Jepang “ Yoku Gambarimashita” yang berarti “Telah Berusaha Keras”.
Demikianlah sharing tentang semangat anak-anak Jepang dalam acara undokai atau festival olahraga di sekolahnya yang bertujuan menanamkan semangat untuk meraih cita-citanya kelak dikemudian hari. Saya berharap masalah ini kita lihat dari segi positifnya dan semoga anak-anak Indonesia mempunya semangat hidup sejak dini untuk meraih apa yang dicita-citakan.
Salam semangat dari Jepang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H