Mohon tunggu...
Tori Minamiyama
Tori Minamiyama Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dari Negeri Sakura berusaha menghapus segala unsur kesedihan, bahaya dan kotor demi kehidupan yang lebih berarti. Suka bepergian kemana suka demi semburan nafas yang dahsyat dan sebuah semangat kehidupan...Menulis dan membagi pengalaman untuk bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bunga Sakura Mekar Diantara Duka

30 Maret 2011   05:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:18 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301463806519346524

 

Setiapakhir musim dingin yang sangat menggigit, hampir semua orang Jepang dan orang asing yang tinggal di Jepang pasti menantikan keindahan mekarnya bunga sakura sekitar awal bulan april di musim semi. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat-saat tersebut misalnya kegiatan "hanami" yaitu kegiatan melihat keindahan bunga sakura yang sedang mekar sambil pesta makan minum dibawah pohon sakura bersama keluarga, saudara, teman dan lainnya tentunya ada juga yang sambil menyanyi dan menari penuh suka cita.

 

Rupanya keceriaan musim semi penuh keindahan bunga sakura tersebut tidak bisa sepenuhnya dilaksanakan dan juga disambut oleh masyarakat Jepang yang sampai saat ini masih dalam suasana duka akibat bencana gempa bumi dengan kekuatan 9.0 SR di perfectur Miyagi, disusul dengan datangnya tsunami yaitu ombak raksasa gila yang datang menyapu pelabuhan dan daratan sekitarnya serta meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang ada di perfectur Fukushima tanggal 11Maret 2011 silam.

 

Sebenarnya untuk melaksanakan hanami tersebut bisa bebas dilakukan oleh siapapun itu orangnya di Jepang, tetapi karena sifat solidaritas masyarakat Jepang yang tinggi terhadap kesedihan masyarakat lain dan juga ditambah unsur sifat malu dan sungkan akan hal menampakkan keceriaan pribadi di depan penderitaan masyarakat lain maka bisa dipastikan kegiatan hanami tersebut tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya.

 

Hal tersebut ditambah banyak pihak-pihak penyelenggara festival hanami diberbagai tempat dan kota di Jepang berencana membatalkan acara tersebut yang telah direncanakan sebelum tiga bencana besar tersebut melanda wilayah timur, dan timur laut Jepang. Padahal  Badan Meteorologi Jepang (Kishou Chou/JMA) Senin (28/03) telah mengumumkan bahwa bunga sakura akan sepenuhnya mekar dalam pekan ini.

 

Beberapa panitia pelaksana menjelaskan seperti yang penulis baca di media Jepang, alasan tidak menyelenggarakan acara tahun ini mengingat banyaknya korban tewas akibat bencana gempa, dan tsunami. Selain itu, keputusan juga dilandasi upaya untuk mengurangi penggunaan listrik, serta masalah keamanan.  

Menurut berita yang dilansir Japan Times Selasa (28/03), Indei Kazumi dari Chiyoda-ku Tourist Association (CTA), yang menyelenggarakan Festival Sakura di Chidorigafuchi, dan telah membatalkan festival tahunan dan mengatakan, "Bencana itu diluar perkiraan, jadi kami pikir sebaiknya juga menyampaikan rasa turut berduka cita".

 

Walau pihak CTA berupaya mengurangi penggunaan listrik dengan lebih banyak memakai LED, namun pada akhirnya memutuskan untuk membatalkan acara, karena sebagian besar pengunjung kemungkinan pikir banyak sekali listrik yang dipakai untuk penerangan pada malah hari penyelenggaraan. Terlepas dari masalah tersebut hal yang paling dikhawatirkan adalah pertimbangan kemungkinan adanya gempa susulan dan juga adanya pemadaman listrik bergilir.

 

Festifal sakura atau lebih dikenal dengan istilah hanami tersebut memang membuat semua orang yang melaksanakannya bersuka cita dan sangat senang dengan keindahan bunga khas Jepang tersebut. Sangat banyak orang yang menikmatinya, sebagai gambaran di taman Ueno Tokyo misalnya, biasanya saat bunga sakura sepenuhnya mekar, ada sekitar 200,000 orang pengunjung dalam satu hari, dan situasinya sangat padat.

 

Kepadatan tersebutlah yang rupanya membuat penyelenggara dan pemerintah merasa khawatir dengan kacaunya keadaan dan yang utama masalah keamanan karena seperti pada kejadian beberapa waktu yang lalu bila terjadi gempa bumi susulan maka kereta berhenti secara otomatis dan stasiun metro terdekat pasti akan dipenuhi orang yang merupakan penumpang kereta.

 

Menurut sumber yang sama yang penulis baca bahwa Kayano Masahiro dari Ueno Tourist Federation Tokyo menyatakan hal ini merupakan pertama kalinya dalam 62 tahun Festival Sakura Taman Ueno dibatalkan. Padahal biasanya acara akan dipadati pengunjung pada siang hari, tapi lebih banyak lagi orang yang datang pada malam hari untuk makan dan minum di bawah pohon sakura yang bunganya sedang mekar.

 

Masalah pembatalan festival sakura tersebut yang terjadi di Tokyo yang sempat terguncang luar biasa oleh gempa bumi 11 Maret yang lalu. Walaupun begitu rupanya penyelenggaraan kegiatan yang sama di wilayah lain telah, sedang dan akan dimulai walau terpengaruh dampaknya. Sebagai contoh yaitu festival sakura di Taman Puri Nagoya, Prefektur Aichi sudah dimulai sejak Jumat pekan silam, namun panitia penyelenggara menggunakan kesempatan itu untuk pengumpulan dana yang akan disumbangkan bagi para korban gempa, dan tsunami.  

Sedangkan di Taman Peringatan Osaka Expo 70, di kota Suita, Osaka, Festival Sakura yang berlangsung selama dua pekan, sedikit lebih kecil dibanding biasanya, namun penyalaan lampu listrik pada malam hari akan dikurangi untuk penghematan.

 

Demikianlah gambaran keadaan indahnya bunga sakura yang mekar dalam duka negara Jepang dan masyarakatnya. Ada banyak juga orang yang walaupun ingin menikmati indahnya bunga sakura yang setahun hanya mekar kira-kira selama dua minggu itu terpaksa tidak bisa melaksanakannya karena sedang hidup di pengungsian karena bencana. Hal itu dimungkinkan juga karena bunga-bunga Sakura yang dulu indah dilihatnya tapi sekarang hilang tanpa bekas ranting-rantingnya sekalipun karena hilang ditelan tsunami yang melanda wilayah perfecture Miyagi dan sekitarnya.

 

Walaupun ikut merasakan pilu kesedihan masyarakat di pengungsian yang penuh harapan, ada secuil harapan bahwa keindahan bunga sakura semoga bisa dinikmatinya lagi di tahun-tahun yang akan datang dengan penuh keceriaan.

 

Salam dari Jepang

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun