Lagu kebyar-kebyar yang bersemangat membangkitkan rasa nasionalisme Warga Negara Indonesia saat dinyanyikan bersama-sama diakhir acara Festival Indonesia 2012 yang telah berlangsung pada 8-9 September 2012 di Tokyo Jepang yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo. Saat Duta Besar Indonesia, Muhammad Lutfi naik keatas panggung dari barisan belakang ribuan WNI yang menghadiri acara tersebut, menyuruh semuanya bangkit berdiri untuk menyayikan lagu Indonesia Pusaka terlebih dahulu. Lagu tersebut sangat mengharukan dan dinyayikan oleh semua yang hadir di lapangan hijau Midtown Roppongi Tokyo yang dikelilingi gedung pencakar langit dan beratapkan langit biru. Akhir acara dalam menyayikan lagu tersebut semakin marak karena lagu itu dinyayikan bersama Group Band Kotak yang sejak sehari sebelumnya sengaja diundang datang dari tanah air untuk menyemarakkan acara tahunan terebut. Sejak hari pertama penyelenggaraan festival Indonesia 2012 tersebut, dimeriahkan dengan berbagai acara kesenian tradisional dari berbagai wilayah Indonesia. Tidak ketinggalan pula beberapa orang Jepang juga ikut memeriahkan acara tersebut dengan mementaskan tarian dan kesenian angklung yang menarik. Menurut salah satu anggota grup angklung yang terdiri dari ibu-ibu tersebut, mereka semua pernah tinggal di Indonesia khususnya Jakarta untuk mendampingi para suaminya yang saat itu bertugas di Indonesia. Dikarenakan sejak saat itu pernah belajar dan berlatih angklung, sekembalinya dari Indonesia mereka membentuk kelompok angklung di Jepang. Selain itu juga dipertunjukkan peragaan seni bela diri Pencak Silat oleh orang Jepang dan orang asing lainnya yang sampai saat ini aktif berlatih Pencak Silat di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Grop musik Soul ID juga tidak kalah menariknya dalam menghibur Warga Negara Indonesia yang hadir di acara itu. Mereka menyanyikan banyak lagu populernya dan beberapa lagu milik penyanyi lainnya juga.
Group Band Kotak yang sangat populer di Indonesia menjadi puncak acara hiburan baik di hari pertama maupun hari kedua. Mereka membawakan banyak lagu-lagunya yang populer dan kepiawaian Tantri sebagai vokalis menyanyikan lagunya dan mengadakan komunikasi yang menarik penonton membuat suasana menjadi semakin hidup. Sesekali dia mengatakan kata "suge" di atas panggung dan spontan membuat penonton tertawa dan bertepuk tangan riuh karena itu merupakan kata Bahasa Jepang yang berarti "hebat". Tanpa malu-malu Tantri juga memanggil penonton untuk naik ke atas panggung untuk bernyanyi dan menyuruhnya untuk mengajarinya berbahasa Jepang. Sedangkan anggota grup bandnya yang lain seperti Chua dan Cella Juga tidak kalah menariknya memainkan alas musik dengan piawainya apalagi sempat juga dikombinasikan dengan pemain "taiko" atau bedug Jepang.
Ratusan bahkan mungkin ribuan WNI yang tinggal dan sedang berdomisili di Jepang khususnya Tokyo datang di tempat penyelenggaraan acara tersebut yaitu Midtown Roppongi. Mereka terdiri dari WNI yang menetap di Jepang, pelajar, pegawai swasta dan pemerintah, peserta magang dan lainnya. Tidak ketinggalan juga banyak orang Jepang dan warga negara asing lainnya yang ikut menonton acara tersebut. WNI yang hadir ternyata tidak terbatas dari wilayah kota Tokyo saja tetapi juga datang dari berbagai wilayah di sekitar Tokyo, seperti Yokohama, Gunma, Yamanashi dan lainnya. Bahkan ada beberapa WNI yang datang dari kota yang berjarak sekitar 600 Km dari Tokyo, seperti dari propinsi Mie dan Kota Kyoto, misalnya penulis sendiri. Memang acara yang setahun sekali tersebut diselenggarakan selain menjadi acara hiburan juga menjadi acara silahturami dengan sesama teman Warga Negara Indonesia untuk sekedar melepas kepenatan bekerja dan hidup di Jepang. Berbagai minuman, makanan dan masakan Indonesia pun juga dijual di acara tersebut, misalnya sate, nasi goreng dan lainnya. Sayang sekali, karena perbandingan antara penjual makanan dan minuman dengan penonton yang membeli makanan tersebut tidak seimbang, sepanjang acara Festival Indonesia terjadi antrean panjang pembeli. Tetapi mereka sangat sabar mengantre sampai giliran membeli makanan tiba.
Beberapa stand dari beberapa instansi dan perusahaan pun juga banyak menarik orang yang hadir. Stand-stand tersebut diantaranya Bank Indonesia, BNI, Garuda Indonesia, Batik, Pariwisata dan lain-lain. Di hari kedua penyelenggaraan acara, di tengah-tengah stand tersebut diadakan demonstrasi pembuatan batik dan juga pencak silat bertopeng kera yang sempat menarik pengunjung khususnya orang Jepang. Seperti dalam judul tulisan ini, diakhir acara pada petang harinya semuanya menyanyikan lagu "kebyar-kebyar" bersama-sama sambil berdiri yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Lufti selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dari atas panggung. Suasana saat itu menjadi hikmad dan penuh keharuan akan tanah air yang jauh dari tempat berdomisili saat ini. Pesan beliau terakhir kalinya yaitu walau kita berbeda-beda suku bangsa tetapi tetap satu walau berada di Jepang ! Salam dari
jepang Foto-foto acara lainnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya