Mohon tunggu...
NiNyomanRadaraniPR
NiNyomanRadaraniPR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korupsi dari Sudut Pandang Hindu Secara Keseluruhan

28 Juni 2022   20:20 Diperbarui: 28 Juni 2022   20:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era reformasi saat ini, korupsi masih menjadi kasus yang sulit untuk ditangani. Bahkan pada saat pandemic pun kasus korupsi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini membuktikan bahwa korupsi merupakan salah satu tindak kejahatan yang bisa kita ibaratkan sebagai penyakit kronis karena semakin lama semakin marak dilakukan dan terjadi sekaligus menjadi hal yang paling sulit untuk dihilangkan di negeri kita ini. Walaupun kita mempunyai Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai landasan falsafah Negara yang menjadi pedoman serta tuntunan bagi setiap individu untuk dapat melakukan tindakan apapun yang sesuai dengan aturan yang disepakati. Namun, faktanya masih banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang disebabkan oleh oknum yang mempunyai kekuasaan dan memakai kekuasannya ini untuk melakukan tindakan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) demi kepentingannya pribadi dan golongannya yang membuat kita sebagai rakyat Indonesia yang menerima dampak dari perbuatan yang mereka lakukan.

Korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak memandang dari kalangan, suku, agama, dan ras yang dimiliki orang itu karena tidak ada satupun jaminan yang menjamin bahwa seseorang yang beragama sekalipun tidak akan pernah melakukan korupsi. Maka, sejatinya kita sebagai umat beragama bisa sedikit demi sedikit memahami bahwa sebenarnya agama itu diibaratkan sebagai tameng dan control moral dalam kehidupan yang kita jalani ini. Seperti dalam ajaran Agama Hindu telah disebutkan bahwa zaman saat ini dikatakan sebagai zaman Kali Yuga yang artinya zaman kegelapan spiritual. Kehidupan manusia pada zaman ini tanpa disadari lepas dari tuntunan Dharma yang membuat lambat laun Adharma lah yang menguasai sifat manusia. Menurut pandangan Hindu, korupsi ini disebabkan oleh beberapa factor, yang pertama yaitu akibat tidak terkendalinya sifat buruk manusia untuk mendapatkan sesuatu dengan segala cara dan upaya, hal ini berkaitan dengan Sad Ripu yang dalam konsep Hindu dijelaskan sebagai enam musuh dalam diri yang harus dihindari, yang terdiri dari Kama (nafsu atau keinginan yang berlebihan terhadap sesuatu sehingga melebihi batas kemampuan, Lobha atau Tamak (sifat rakus pada diri manusia), Krodha (sifat marah yang terlalu berlebihan), Moha (sifat bingung atau awidya), Mada (sifat mabuk, baik itu karena harta, keinginan, maupun minuman), Matsarya (sifat dengki dan iri hati). Yang kedua, yaitu akibat adanya lima perbuatan yang bisa menjauhkan manusia dari jalan Dharma atau yang disebut dengan Panca Ma, yang terdiri dari Madat (pecandu), Memunyah (mabuk-mabukan), Memotoh (berjudi), Madon (bermain perempuan), dan Mamaling (mencuri atau korupsi). Selain itu, dalam pandangan Hindu korupsi dipandang telah melanggar konsep ajaran Tri Kaya Parisudha (tiga perbuatan yang disucikan) yang terdiri dari manacika (berpikir yang benar), wacika (berkata yang benar), dan kayika (berbuat yang benar). Selain itu, tindakan korupsi ini juga melanggar konsep ajaran Catur Purusa Artha (empat tujuan hidup manusia) yang terdiri dari Dharma (kebenaran), Artha (harta), Kama (keinginan), dan Moksa (alam Brahman). Dimana dalam hal ini, tindakan korupsi telah melanggar ajaran dharma demi untuk mendapatkan harta dan kesenangan duniawi.

Selain dari factor penyebab korupsi dan konsep ajaran yang dilanggar dengan melakukan korupsi, adapun dampak dari tindakan korupsi menurut pandangan Hindu yaitu pelaku, keluarga, dan keturunannya akan merasakan bahwa kehidupan yang dijalaninya tidak bahagia dan terasa penuh dengan cobaan. Selain itu, menurut pandangan Hindu bagi pelaku yang melakukan korupsi maka dapat dipastikan tidak akan bisa mencapai tujuan akhir hidup manusia yaitu Moksa, sebab ada hukum karma yang menantinya akibat perbuatan yang dilakukan semasa hidupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun