Mohon tunggu...
Nintami Tania Putri
Nintami Tania Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I am just I am. Let people know me by read what I write on the wall..... XoXo

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pinjem Sesuatu tapi Kok yang Dikembalikan Beda yah?!!!

22 Februari 2013   07:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration (www.eciputra.com)

[caption id="" align="alignleft" width="150" caption="Illustration (www.eciputra.com)"][/caption] Pernah ga sih kalian dipinjamin barang sama orang, tapi pas dia kembaliin barang nya beda dengan yang kita punya? Mungkin beberapa kalian para pembaca pernah mengalami hal ini..dan saya pun juga mengalami hal ini, malah cukup terbilang sering :( Saya termasuk orang yang perfeksionis dan sangat menjaga barang-barang yang saya punya, skalipun itu barang yang mungkin terbilang cukup tidak penting dan harganya murah, tapi kalau barang itu sudah menjadi milik saya pribadi, maka saya akan sangat menjaga barang saya tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan pinjam-meminjam barang terkadang tak luput dari kegiatan kita. Terkadang, kita lagi membutuhkan barang A, tapi kita tidak memilikinya, dan teman kita memilikinya sehingga kita meminjam barang tersebut ke mereka dan pastinya akan kita kembalikan ketika sudah selesai. Saya rasa hal ini sangatlah lumrah terjadi dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan membantu satu sama lain. Namun, ketika yang terjadi barang yang dipinjam oleh teman anda tersebut, dikembalikan dengan barang yang dia pinjam pada awalnya itu sangatlah tidak benar. Apa yang sudah anda pinjam dari seseorang, harus anda kembalikan kembali sesuai dengan barang yang anda pinjam. Contohnya dalam hal kecil, ketika anda meminjam pulpen dari teman anda, dan pulpen tersebut masih baru dan anda mempunyai pulpen yang sama dengen teman anda, namun pulpen yang anda punya sudah lama dan hampir habis tintanya. Lalu ketika anda mengembalikan pulpen teman anda tersebut, anda bukannya mengembalikan pulpen milik teman anda, justru anda memberi dia pulpen yang anda punya. Dan dengan pura-pura tidak tahu anda berikan begitu saja tanpa merasa bersalah sedikitpun. Sungguh saya sangat membenci hal yang demikian. Saya sudah sering sekali mengalami hal ini dalam kehidupan saya. Ya walaupun, hanya sebuah pulpen yang harganya tidak seberapa dan anda bisa kembali membelinya, namun disini intinya bukan pulpen itu yang menjadi sebuah masalah buat saya, yang ingin saya tekankan disini adalah rasa tanggung jawab yang dimiliki orang tersebut dan perbuatan yang sungguh tidak baik dilakukan jika hal ini terus-menerus anda lakukan. Lama-lama anda akan sering melakukan hal tercela tersebut ketika itu sudah menjadi kebiasaan anda. Apakah orang yang dengan perilaku seperti ini sebenarnya mengalami kelainan, seperti halnya seorang klepto, atau memang hanya sebuah kebiasaan buruk semata yang sering mereka lakukan tanpa adanya rasa bersalah ketika melakukan hal tersebut? Saya sendiri tidak tau apakah orang yang seperti ini termasuk dalam kategori orang yang punya penyakit kejiwaan atau hanya kebiasaan buruk semata atau apalah itu namanya. Disini, saya hanya ingin berbagi pengalaman semata dari apa yang pernah dan sering skali saya alami. Semoga orang yang sering melakukan perbuatan tercela seperti ini sadar akan tindakan yang mereka lakukan itu sunggulah membuat orang lain menjadi punya pandangan buruk tentang diri anda. Hal itu bisa saja terjadi dikarenakan hal buruk yang anda lakukan dan mereka bisa menjauhi anda dan menjaga jarak bahkan mungkin tidak mau berteman dengan anda. Disisi lainnya hal ini pun mungkin saja bisa menghilangkan kepercayaan orang lain dengan anda. Dan smoga bagi para pembaca yang mungkin saja pernah melakukan hal ini agar dapat menyadari perbuatan buruk semacam ini yang pernah anda lakukan. Memang ada benarnya pepatah "rumput tetangga lebih hijau", tapi bukan berarti anda dapat mengambil "rumput hijau" tersebut dan menukar dengan "rumput layu" anda. Mungkin pepatah ini tidak cukup nyambung dengan ulasan yang saya buat (Bodo Amat, suka-suka saya. Orang saya yang punya tulisan ini..hehehehe), tapi intinya saya harap perbuatan tercela seperti ini dapat kita hindari agar tidak menjadi kebiasaan buruk bagi kita. XoXo, Nintami

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun