Mohon tunggu...
Nino Samba
Nino Samba Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta kehidupan

Merasa berharga adalah nafas hidup, disitu ada harapan untuk tetap bertahan dan melakukan kerja-kerja demi sesuatu yang berharga yaitu: hidup dan nanti setelahnya ya, dengan begitu, kita akan peduli pada diri kita sendiri. Biarlah orang tak pernah peduli dan menganggap kita. Tapi Tuhan telah menyipakan segalanya bagi yang peduli dan tetap bersungguh-sungguh di jalanNya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunuh Mantanmu dan Cari yang Lain (Move On)

18 Agustus 2013   14:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:10 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

kenapa kau begitu terluka Saat cinta terpisah di persimpangan Kau terus berharap kenyataan berubah Salah siapa? Sakit adalah lumrah..sungguh sangat lumrah Tapi bila kau terus mendamba sedang ia terlupa dengan semua Kau berlari mengejarnya sedang dia terbang bersamanya Tidak.. sesuatu yang sia-sia Telah engkau lakukan demi cinta Cinta yang mana? Bila jiwa sudah tak lagi saling bertemu Bila restu seakan bintang di langit Dan kau tak punya sayap untuk terbang kesana Sudalah tak usah memaksa Bila kau merasa dia pasangan jiwamu sedang jiwanya telah di cumbu oleh yang lain Lepaskanlah; tingalakan saja Hidup bukan untuk memperjuangkan sesuatu yang tak mengantarkanmu kemana-mana Hei ,putus itu wajar. Bukan begitu? Lihat layang-layang pun putus dari benangnya saat kalah beradu dengan layang-layang yang lain Kabel yang kuat pun putus bila selalu ditimpa beban berat bertubi-tubi Dan piring-gelas pun pecah kala amarah membuncah. Kau yang masih tertahan oleh perasaan yangmenipu Sekiranya usai tak menyisakan rasa. Sungguh itu lebih baik Karna kau akan cepat bangkit dan mengejar yang lain Seandainya hancurnya suatu rasa tak meninggalkan jejak asa.sampai kau gantungkan harap disana di langit-langit kamarmu Kau tak perlu menangisi kenyataan, yang kau anggap seolah hidup ini tak adil. Anggaplah mantanmu itu Tak kau anggap apa-apa Ya begitu saja Tak berarti Tak ada arti Mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun