Mohon tunggu...
Akhmad Zulfikar
Akhmad Zulfikar Mohon Tunggu... -

Baca. Lalu simpulkan sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar (Terima Kasih)

19 Januari 2012   13:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pelacur di taman batas cahaya kota
laksana seikat mawar di penghujung musim banjir
bau kali
bau sampah
bau mawar
menarik mau kumbang-kumbang jantan kedinginan
kumbang berjenggot
kumbang berkumis
kumbang bercambang
kecuali yang seekor
membungkus ingin dengan iman yang penasaran

wahai bunga penuh duri,
aku ingin menghisap madu selain miilik istriku
rentangkan kembangmu
malam tak keberatan pinjami gelapnya

merahmu hitamku,
di sudut kamar tanpa cahaya kota
iblis sedang merajai diri
sedang kumbang lain sedang mengantri

"terima kasih."

Jakarta, 19 Januari 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun