Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

UGM dalam Sorotan, dari Plagiat, Titisan Allah sampai Jogja Miskin

29 Agustus 2014   20:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:10 1621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14093026901550111811

[caption id="attachment_356090" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi UGM/Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]

Kasihan almamater dan kampus UGM. Universitas Gadjah Mada ini tengah dirundung masalah oleh karena kelakuan para alumnus, dosen dan mahasiswi S2 yang bermasalah. Pendidikan tinggi sekelas S2 dan S3 seharusnya menjadi alat agar moralitas, pola pikir, pemahaman menjadi tinggi, apalagi namanya PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Gelar professor seharusnya menjadi tolok ukur bagi dijaganya moralitas sebagai hal tertinggi yang harus dijunjung. Mahasiswi S2 dan S3 seharusnya mencerminkan pribadi yang berperilaku dan bertingkah positif.

Sejak Profesor Anggito Abimanyu melakukan plagiat yang menghebohkan itu, tak henti institusi perguruan tinggi di pelosok daerah itu menjadi sorotan. Namun sebelumnya Amien Rais juga mewarnai universitas bagus ini: UGM. Tak dapat dipungkiri, lulusan atau alumnus yang bermasalah akan menjadikan almamater tercoreng. Sebagai contoh, koruptor Prof. Rudi Rubiandini telah menyebabkan ITB (Institut Teknologi Bandung) tercoreng moreng namanya. Prof. Rudi terlibat korupsi. Lalu professor hukum lain bahkan seorang kriminolog di UI (Universitas Indonesia) juga terlibat korupsi. Jelas perbuatan negative akan merusak nama almamater.

Tindakan Abimanyu itu telah menyebabkan Prof. Abimanyu mundur sebagai dosen UGM karena tidak mau merusak nama baik almamater. Itu tindakan terpuji. Namun masih segar dalam ingatan, muncul lagi pernyataan kontroversial tentang Prabowo dari mahasiswi S3 UGM.

Selepas kasus plagiat Anggito Abimanyu, maka muncul mahasiswi S3 UGM yang menyebut Prabowo Subianto yang seperti itu gagahnya sebagai titisan Allah SWT. Publik terhenyak, titisan Allah SWT kok hanya kayak begitu, plus polah-tingkahnya begitu. Jelas publik jengah dengan pernyataan perempuan pendukung Prabowo itu. Lagi-lagi nama UGM terbawa-bawa: beginikah kualitas S2, S3 UGM dengan mahasiswi yang memiliki akal berlebihan dan tak bertanggung jawab secara ilmiah? Si pembuat pernyataan kemudian meluruskan, bukan titisan namun titipan. Nah, beda titisan dan titipan.

Tak selesai dengan Prabowo titisan Allah SWT, kini Florence Sihombing mengejek warga Jogjakarta dengan sebutan tak senonoh, miskin segala. Apakah memang UGM mengajari para mahasiswa dengan pola pikir yang mirip-mirip; dari plagiat Anggito Abimanyu, mahasiswi pencetus Prabowo titisan Allah, kini muncul mahasiswi mengejek Kota Budaya Jogjakarta. Adakah memang kondisi akademik dan pola pengajaran dan belajar hanya sebatas ilmu mati, yang tidak menyentuh rasa dan logika, sehingga menghasilkan orang seperti Abimanyu, dua mahasiswi S2 dan S3 dengan terakhir Florence Sihombing?

Jika demikian, maka memang pendidikan tinggi, termasuk UGM, ternyata masih memerlukan pendidikan tata karma, sopan-santun, budi pekerti seperti di Sekolah Dasar (SD) agar para mahasiswi dan dosen memiliki kesopan-santunan, perilaku bener bukan asal njeplak, tingkah laku yang luhur yang bisa didapatkan di sekolah dasar. Rupanya pendidikan tinggi bukanlah jaminan moralitas dan perbuatan manusia menjadi baik. Buktinya seperti terpapar di atas.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun