Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setya Novanto Tersingkir, Fahri Hamzah di Persimpangan, Merujuk Evaluasi DPP PKS

9 Januari 2016   13:43 Diperbarui: 9 Januari 2016   14:00 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Fahri Hamzah dan para sekondannya I Sumber Kompas.com"][/caption]Sangat disayangkan. Fahri Hamzah di persimpangan jalan. Sehabis arahan Setya Novanto tersingkir dari DPR RI – sementara masih di Fraksi Golkar – maka dipastikan akan menyusul adalah Fahri Hamzah.  Berdasarkan evaluasi  DPP partai agama PKS, Fahri Hamzah menjadi sorotan karena sepak-terjangnya yang fenomenal di DPR bersama sekondannya Fadli Zon dan tentu si terlibat Papa Minta Saham Setya Novanto. Mari kita telaah posisi Fahri Hamzah yang sudah di persimpangan mengikuti ambruknya koalisi Prabowo dengan tertawa ngakak menertawai kelakuan Fahri Hamzah yang fenomenal dengan hati gembira ria riang sentosa bahagia suka-cita senang pesta-pora menari menyanyi berdansa selamanya senantiasa selamanya. 

Sepak-terjang manusia partai agama PKS paling hebat dengan kecerdasan tinggi di atas rata-rata orang waras Fahri Hamzah akan segera berakhir. Kini posisi Fahri Hamzah tengah menjadi sorotan sejak beberapa waktu lalu. Model komunikasi politik nyinyir, tak dewasa, ugal-ugalan yang sebelumnya diamini dan didewakan oleh partai agama PKS mulai tidak disukai di faksi internal partai agama PKS. Fahri Hamzah hanya bertahan karena memiliki kedekatan psikologis dan dukungan si wani piro yang memiliki kesamaan cara berkomunikasi Hidayat Nur Wahid. Tanpa dukungan Hidayat maka sesungguhnya Fahri Hamzah telah terbuang dari kalangan partai agama PKS.

Kehebatan dan keindahan mulut Fahri Hamzah telah memberikan kontribusi bagi kejayaan partai agama PKS. Kader dan media sosial pengikut paham wahabiah dan Ikhwanul Muslimin termasuk PKSPiyungan menjadikan Fahri Hamzah teladan yang sempurna perjuangan. Itu pas dan sangat menginspirasi bagi para kader dan anggota usroh di kampus dan SMA. Model dan cara omongan Fahri Hamzah menjadi contoh sempurna di berbagai pengajian ala partai agama PKS.

Namun, sangat disayangkan ada beberapa hal, sejalan dengan kejatuhan koalisi Prabowo, pendekatan hukum-politik dan politik-hukum oleh Presiden Jokowi, membuat DPP partai agama PKS mengeret dan ciut dan hendak mengendalikan asset paling berharga corong komunikasi sempurna dengan omongan yang wangi sedap serasa menikmati alunan suara surgawi Fahri Hamzah. Potensi kerugian ke depan tanpa mengendalikan diri membuat partai agama PKS berpikir panjang.

Tanpa beking kekuatan koalisi Prabowo – political bargaining yang nol – membuat sangat riskan posisi Fahri Hamzah. Tuduhan Yulianis anak buah Nazaruddin di persidangan terkait kasus Nazaruddin akan diusut. Fahri Hamzah disebut oleh Yulianis menerima uang US $ 25,000 di lantai tujuh Tower Kemang di Mampang. Tuduhan ini telah dibantah oleh Fahri Hamzah.

Catatan hukum ini juga menjadikan DPP Partai agama PKS menarik dukungan terhadap Fahri Hamzah – itulah sebabnya Fahri Hamzah dikeluarkan dari posisi elite DPP partai agama PKS dalam kudeta halus perebutan kekuasaan di DPP PKS dengan hanya menyisakan si wani piro Hidayat Nur Wahid.

Akibat perang kepentingan di DPP partai agama PKS, maka para kader menjadi tidak memiliki lagi lambang dan simbol kebenaran dan kebaikan partai agama PKS: Fahri Hamzah. Kader, loyalis, simpatisan sangat dirugikan kehilangan Fahri Hamzah dari putaran dan gambaran sempurna partai agama PKS hanya dengan melihat omongan dan komentar Fahri Hamzah. Tidak ada contoh dan teladan omongan sebaik dan sesempurna Fahri Hamzah yang sekarang akibat rontoknya koalisi Prabowo harus mingkem clep klakep rapet atau kasus hukum-politik dan politik-hukum menyasar US $ 25,000 yang dituduhkan oleh Yulianis.

DPP partai agama PKS rupanya tidak membela dan tidak fair soal kasus Fahri Hamzah yang sangat berjasa membuat Prabowo kehilangan 2% suara gara-gara hari Santri sinting hehehe. Sangat disayangkan Fahri Hamzah di persimpangan pula dan mengikuti kejatuhan dan ambruknya koalisi Prabowo. Kemungkinan Kejaksaan Agung atau KPK menggunakan kasus dan informasi jadul dari Yulianis untuk membungkam Fahri Hamzah setelah DPP partai agama PKS pun memahami bahaya memelihara Fahri Hamzah dengan sinyalemen tuduhan menerima US $ 25,000.

Malang benar Fahri Hamzah karena DPP partai agama PKS pun berhati-hati dan menyingkirkan Fahri Hamzah yang selama 8 bulan lalu petentang-petenteng ngomong sak kerepe udele dewe berteriak tak terkontrol. Bersama Fadli Zon, Fahri Hamzah memamerkan praktik politik dan demokrasi ugal-ugalan yang persis menggambarkan kebijakan partai agama PKS dan sangat menguntungkan bagi citra partai agama PKS. Kini jepitan hukum-politik dan politik-hukum bakal membungkam Fahri Hamzah baik dari institusi hukum maupun intrik politik internal faksi partai agama PKS.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun