Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ratu Atut dan Iklan Sholat Radio Banten

3 Maret 2014   13:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak lama saya selalu kagum dengan Ratu Atut. Gubernur perempuan pertama di Indonesia itu sungguh orang yang luar biasa. Ratu Atut dengan sangat meyakinkan tampil sebagai perempuan gubernur yang hebat: cantik dengan segala polesan operasi plastik dan kosmetik, taat dan takwa kepada Allah SWT menurut Ratu Atut, iklan billboard ajakan membayar pajak, menimbangkan anak balita, semuanya tampak sempurna. Tak hanya itu, Ratu Atut pun menjadi ustadzah yang sangat fasih di radio; berupa iklan ajakan sholat. Hebat benar pemikiran Ratu Atut.

Ini rupanya logika ajaran Ratu Atut tentang ketakwaan dan ketaatan menurut pemahamannya. Ratu Atut - dan para koruptor - memiliki cara pandangnya sendiri tentang ketakwaan. Maka tanpa ragu dengan penuh percaya diri, Ratu Atut Gubernur Banten setiap hari suaranya terdengar di radio seantero Banten mengajak rakyat Banten untuk menunaikan ibadah sholat: tak lupa di akhir ajakan dalam iklan radio itu disebutkan bahwa sholat mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ajakan menuju kebaikan dan takwa adalah ajakan yang baik. Siapapun boleh mengajak kebaikan dan takwa.

Ratu Atut adalah lambang ajakan kebaikan. Dia hanya mengajak kepada kebaikan. Rakyat Banten dipaparkan pada ajakan kebaikan oleh Gubernur Banten yang selalu mengajak sholat, beribadah, takwa kepada Allah SWT. Ajakan yang patut disambut oleh siapapapun; karena jangan lihat siapa yang berbicara namun apa yang dibicarakan.

Maka Ratu Atut pun dengan sadar sebagai seorang koruptor dengan gagah berani bak anak Jawara mengajak orang untuk bertakwa, untuk bersholat, karena Atut sadar bahwa setiap orang wajib mengajak pada kebaikan dan takwa. Selain itu, ajaran menurutnya adalah bahwa siapapun boleh berbicara mengajak kebaikan: koruptor, maling, pencuri, perampok pun memiliki hak untuk mengajak kepada kebaikan dan takwa.

Lalu tentang takwa, bagaimana esensi takwa menurut para koruptor seperti Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, Angelina Sondakh, Zulkarnaen Djabar, Akil Mochtar, Gayus Tambunan, Jimmy Rimba Rogi, Tulek Wawan, dan Wa Ode Nurhayati? Semuanya adalah manusia yang mengajak pada kebaikan dan ketakwaan. Bagi mereka ketakwaan adalah ketakwaan dan taka da hubungannya dengan perbuatan baik dan jahat; halal dan haram.

Pada dasarnya, makhluk tuhan yang taat - melebihi taatnya manusia yang aneh-aneh - akan masuk surga. Malaikat menurut hikayat agama-agama dan kepercayaan memiliki ketaatan tingkat tinggi. Malaikat dipastikan masuk surga. Manusia sebagai makhluk tuhan paling cerdas dan memiliki akal - sekaligus sebagai makhluk mainan dan percobaan tuhan - dibebani dengan apa yang disebut free will - kemauan bebas. Belum tentu masuk surga. Makhluk tuhan lain yang takwa: iblis alias setan. Iblis taat menjalankan perintah tuhan menggoda manusia agar mengikuti ajaran sesat iblis alias setan. Namun iblis menjalankan pekerjaan menggoda manusia atas perintah tuhan. Ketakwaan iblis menjalankan perintah tuhan tak perlu diragukan lagi: sedang hadiah takwa adalah surga.


Lalu apakah setan pada akhirnya masuk surga? Tanyakan kepada para koruptor yang jelas dekat dengan setan dan iblis. Jawabnya? Ya atau tidak? Tanyakan kepada para koruptor, setan masuk surga: ya atau tidak? Jawabnya tanyakan pada mereka sendiri.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun