Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rapat Koalisi Prabowo Ibarat Sarang Ular Diasapi, Penghuni Lari Kalang Kabut

10 Januari 2016   23:00 Diperbarui: 10 Januari 2016   23:03 7550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mafia migas dan Petral Riza Chalid I Sumber Tribunnews.com "][/caption] 

Besok, 11/01/2016, koalisi Prabowo akan mengadakan rapat konsultasi. Koalisi Prabowo yang tengah berkeping dan mendekati bubar melakukan upaya untuk pamer kekuatan dan melakukan bargaining for political position. Namun, lagkah rapat itu ibarat sarang ular terasapi, para penghuni lari kalang kabut. Penyebabnya adalah meskipun PAN telah bertekad mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, PAN belum juga mendapat kursi setelah 4 bulan 10 hari mendukung. Gatal tidak segera mendapat kursi menteri, PAN pun kembali gelisah dan ngambek lalu mencoba menekan Presiden Jokowi. 

Maka mari kita telaah makna rapat koalisi Prabowo yang ibarat sarang ular terasapi, para penghuni lari kalang kabut, dengan hati gembira ria riang riang lagi sentosa senang bahagia tertawa menertawai suka-suka pesta-pora menyanyi menari berdansa jungkir balik breakdance selamanya senantiasa.

Pada detik-detik ancaman kebubaran koalisi Prabowo dengan hengkangnya Golkar dan PAN, maka dipastikan Gerindra hanya akan bersekutu secara permanen dalam koalisi permanen dengan partai agama PKS. Demokrat pun cukup dengan kasus Century dan Hambalang dengan senjata Nazaruddin dan Angie sudah cukup membungkam Demokrat. Pangeran biru dan Century tetap menjadi kartu mati bagi Demokrat.

Namun, karena respon Presiden Jokowi yang lambat, PAN benar-benar kegatelan. Niat PAN menekan Presiden Jokowi dengan isu reshuffle yang posisi sendiri akan seperti kelakukan partai agama PKS yang mendua ketika bersama rezim SBY. Maka Presiden Jokowi lebih berhati-hati dan tidak segera melakukan perombakan hanya demi untuk memberi kursi menteri kepada PAN. (Pun Presiden Jokowi ketika memilih menteri untuk PAN tidak akan memberikan kursi Menteri Kehutanan. Memberi kursi Menteri kehutanan kepada PAN adalah langkah merusak jutaan hektar hutan.)

Dalam posisi digantung itu, PAN merengek terus dan akhirnya tak tahan dan melapor ke juragannya Prabowo – yang sebenarnya tuan dari koalisi Prabowo adalah Golkar. Nah, Golkar sendiri sedang mengalami kebangkrutan dan kelemahan tanpa legalitas yang dibuat sendiri oleh para kadernya yang menghamba pada kepentingan pribadi di atas partai. Ambruk dan bayangan kelemahan Golkar tampak terpecah di mana-mana. Di kubu Ical, kubu Agung lalu Fraksi Golkar di DPR terpecah belah. PPP lebih dingin dan rekonsiliasi dan islah akan segera terjadi dengan munas bersama kubu Romi dan Djan Fariz.

Karena kondisi amburadul koalisi Prabowo, maka PAN dan Golkar berinisiatif menyusu kepada Prabowo untuk membantu dengan menekan Presiden Jokowi. Mereka akan merapatkan barisan lagi dan melakukan perlawanan seperti sebelumnya. PAN dan Golkar akan memamerkan bahwa mereka akan berbalik menjadi oposisi lagi dan tidak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi kalau Presiden Jokowi tidak segera merespon.

Sebagaimana disampaikan oleh Ki Sabdopanditoratu, tawaran PAN masuk ke pemerintahan Presiden Jokowi tidak lantas diberi kursi menteri. PAN terutama di belakangnya masih ada si mencla-mencle Amien Rais sangat berbahaya dan bisa menusuk dari belakang. Presiden Jokowi memahami dan tidak serta-merta memberi kursi kepada PAN.

Namun, posisi apapun Golkar dan PAN bahkan jika mau berbalik beroposisi dan merapatkan barisan, PAN dan Golkar tetap tak akan mendapatkan konsesi secepatnya kursi menteri. Konsolidasi para partai amburadul dalam koalisi Prabowo tak akan bermanfaat apa-apa bagi koalisi Prabowo.

Kejutan hasil rapat koalisi Prabowo besok, berupa pamer kekuatan dan tawaran politik alias political bargaining, tak memberi efek apapun kepada Presiden Jokowi. Golkar yang terpecah tak bisa melakukan apapun dan dalam jangkauan status quo dan pantauan the Operators. Sedangkan PPP telah mengikuti seluruh arahan the Operators dan resmi menyelesaikan kisruh dan mendukung Presiden Jokowi.

Maka, rapat koalisi Prabowo meskipun menghasilkan kesimpulan dan daya tawar dan tekanan kepada Presiden Jokowi, karena ibarat sarang ular terasapi, para penghuni lari kalang kabut, meskipun para penghuni keluar dan berdesis, daya tawar telah disiapkan: Presiden Jokowi tetap berdiri sesuai dengan  garis yang telah ditetapkan bersama dengan the Operators. Berbagai pernyataan hukum terkait kisruh Golkar dan PPP tak perlu ditakuti oleh Presiden Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun