[caption caption="Saipul Jamil I Sumber www.wowkeren.com"][/caption]
Meski di zaman Presiden Jokowi, ternyata dunia guru, murid, pendidikan jadi semakin konyol. Murid guru kepala sekolah bersama bersekongkol. Menjadikan dunia pendidikan semakin dodol. Sekolah cuma tentang aktivitas palsu guru-murid bergerombol. Benteng moralitas pendidikan telah jebol. Mari kita telaah prestasi dunia pendidikan dengan hati jauh dari gembira riang sentosa bahagia girang senang menari menyanyi senantiasa selamanya begitu konyol.
Bagaimana tidak, peraturan disiplin bukan jadi alat kontrol. Guru datang, murid datang, kepala sekolah datang, gak masalah telat asal nongol. Pelajaran dan aktivitas belajar hanya jadi alat banyol. Murid habiskan waktu mengerjakan LKS macam main karambol. Ditinggalkan guru keluyuran di luar kelas baiknya guru begitu layak ditampol.
Di kelas guru dengan gadget mainkan permainan begitu getol. Tertawa tersenyum cengengesan sendiri di medsos sama teman virtual saling senggol. Menikmati dunia baru gadget tak tahu waktu di kelas kepo sampai ngompol. Merasa dunia milik sendiri moralitas telah rontok jebol ambrol. Sebaiknya guru-guru begitu diperiksa di RSJ Grogol.
Sementara murid wajib datang tepat waktu lebih afdhol. Untuk guru dan kepala sekolah boleh telat bahkan tak nongol. Dunia pendidikan benar-benar di titik nadir nol. Kebejatan guru semakin menjadi kehilangan simbol. Bahwa guru dan dunia pendidikan menjauh sebagai idol.
Dunia pendidikan dan guru semakin hari makin kelihatan tolol. Dihiasi kemalasan guru semakin hari makin tak terkontrol. Datang ke kelas tak mengajar malas malah mikirin mall. Anak didik murid dibiarkan bermain dan ngobrol. Dunia pendidikan kehilangan moralitas dan kebejatan sudah pol. Dan dunia pendidikan tanpa prestasi di zaman Presiden Jokowi tetap tak pantas diacungi jempol. Tak heran hasil pendidikan kita ya standard moralitas tinggi macam Nikita Mirzani, Hesty Klepek-klepek, Daeng Aziz, dan Saipul Jamil yang paling menonjol.
Salam bahagia ala saya jadi dodol.
