[caption caption="Gerakan Koalisi Perempuan Indonesia I Sumber tomyompyek.blogspot.com"][/caption]Partai agama PKS ini melakukan pembohongan publik. Pernyataan Fahmi Alaydroes menjurus pada penghakiman. Pernyataan orang partai agama PKS itu menyesatkan. LGBT bukanlah penyakit dan bukanlah virus. LGBT adalah orientasi seksual manusia yang merupakan hak azasi manusia. Tidak ada kelainan neurologis dan psikis dan mereka manusia normal. Mari kita telaah LGBT yang akan digiring menjadi isu oleh partai agama PKS untuk kepentingan politik dan mengadu domba antar pemahaman orientasi seksual dengan hati jauh dari gembira ria senang sentosa bahagia riang pesta-pora selamanya senantiasa.Â
Pernyataan orang berjenggot Alaydroes si pentolan partai agama PKS menyebutkan ada namanya virus LGBT yang harus dilenyapkan dari bumi Indonesia yang katanya religius. Ukuran religius itu bukan di mulut atau pun di pernyataan. Namun di perbuatan. Fakta Indonesia sebagai negara relijius juga menyesatkan. Indonesia jika memang religius seharusnya tidak menempatkan diri sebagai salah satu negara paling korup di dunia.
Agama tak pernah mengajarkan orang mencuri dan korupsi. Agama dan relijiusitas tak pernah mengajari manusia korup seperti Luthfi Hasan Ishaaq menjadi pentolan partai agama PKS yang korupsi. Itu bukti bahwa partai agama PKS memelihara koruptor dan tidak memraktikkan relijiositas yang digemborkan oleh Alaydroes.
Soal orientasi seksual adalah urusan yang sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa kalau memang percaya awal mula manusia. Dari kajian medis apapun LGBT bukanlah virus. Menyebutkan LGBT sebagai virus adalah penghinaan. Para LGBT tidak menghendaki LGBT adalah identitas dirinya. Mereka terlahir sebagai LGBT dan bukan karena kampanye seperti kampanye partai.
Jika ada anak muda yang menjadi keyakinan LGBT sebagai orientasi seksualnya, maka itu bukan kesalahan orang-orang LGBT. Ibaratnya jika memang Indonesia sebagai negara religius atau relijius, maka hal-hal terkait LGBT hanya akan menjadi ranah rahasia antar sesama penganut LGBT. LGBT adalah ranah rahasia orientasi seksual manusia dan bukan ranah pengumuman di masyarakat.
Melihat LGBT jangan hanya melihat dari sisi diri sendiri yang merasa sok relijius. Relijiusitas tanpa didukung oleh sikap dan perbuatan hanyalah omong kosong. Sangat memalukan menyebut Indonesia sebagai negara relijius tetapi Indonesia menjadi negara paling korup di Asia dan mendapat ranking 3 besar di dunia. Pun Indonesia dikenal di Tanah Arab dan orang-orang Arab sebagai Jabal Puncak yang menyediakan kawin kontrak antara orang lokal dan Arab yang dibiarkan sebagai bagian dari pariwisata seks dan perputaran ekonomi bagi masyarakat.
Juga dari internal partai agama PKS sendiri tidak mencerminkan diri sebagai partai yang relijius meskipun berteriak-teriak menuduh LGBT sebagai virus, partai agama PKS juga penyetor koruptor seperti Gatot Pujo dan Ahmad Fathanah dan juga tentu si Luthfi Hasan Ishaaq.
Jadi, Alaydroes jangan membuat pernyataan ngawur dan menyesatkan bahwa LGBT adalah virus segala. Diamlah dan tafakur mengukur diri menanyakan makna relijius bagi partai agama PKS sendiri, atau Indonesia jangan disebut sebagai negara relijius menurut pemahaman standard ganda. Kalau kuat iman dan relijius kita semua tidak perlu khawatir godaan apapun entah itu kemungkaran atau pun paham apapun yang dianggap tak cocok dengan aturan partai agama PKS. Itulah inti keimanan yakni tetap istiqomah meskipun godaan untuk korupsi, merampok dan menyesatkan orang dan publik seperti menyebut LGBT sebagai virus menghantui. Pun LBGT adalah orientasi seksual sebagai hak azasi manusia dan bukan urusan partai agama PKS.
Indonesia adalah negara Pancasila bukan negara teokrasi dan bukan negara relijius.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H