Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKB Kunci Koalisi Capres Nasionalis, Mahfud MD Jadi Capres Alternatif

10 April 2014   18:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Persebaran nyata dengan meningkatnya suara pemilih PKB, PPP, PAN, PKS menyebabkan konstelasi pertarungan untuk nyapres bergeser. Posisi tawar keempat partai tersebut sangat signifikan dan akan mampu memengaruhi pencapresan ketiga calon presiden yakni Jokowi, Ical dan Prabowo. Jika dicermati perolehan suara PDIP selaku pengusung Jokowi, PDIP membutuhkan sekitar 7% untuk mampu mencapreskannya. Ical membutuhkan sekitar 12 % suara untuk agar Golkar mampu mengusungnya sebagai capres. Prabowo membutuhkan 16 % suara untuk memuluskan Gerindra mengusungnya. Lalu dari mana Jokowi, Ical dan Prabowo mendapatkan dukungan partai mitra koalisi?

Jokowi. PDIP yang hanya membutuhkan 7% suara bisa menarik Demokrat, NasDem dan Hanura untuk mengusung Jokowi. Hubungan buruk NasDem dengan ARB tak memungkinkan NasDem mendukung ARB meskipun Suryo Paloh mantan orang Golkar yang sakit hati. Demokrat juga lebih ke arah PDIP mengingat SBY tidak begitu senang dengan sepak terjang Golkar dalam perkara Century. Hanura kemungkinan juga tak akan mendukung Golkar mengingat Golkar tak memiliki elektabilitas tinggi dan tak mungkin menang dalam pilpres. Koalisi PDIP, NasDem, Demokrat, Hanura tak akan efektif memenangkan Jokowi. Partai Islam harus digandeng untuk memenangi kursi presiden.

Ical. Ical alias Aburizal Bakrie, dengan perolehan suara yang 15% tersebut, maka menjadi pekerjaan berat Golkar untuk mendapatkan dukungan dari partai apapun. Kemungkinan Golkar mendapatkan dukungan dari partai nasionalis; Hanura, NasDem, dan Demokrat semakin mengecil. Jika Hanura, NasDem dan Demokrat bersatu mendukung Golkar, maka Ical sebagai capres juga dipastikan akan kalah jika tanpa menggandeng cawapres dan dukungan partai Islam.

Jadi partai Hanura, NasDem, Demokrat akan cenderung mendukung PDIP atau Gerindra malahan - yang pertimbangan elektabilitasnya tinggi dibandingkan Aburizal Bakrie. Dari mana Golkar akan mendapatkan mitra koalisi? Partai berbasis Islam dengan catatan para partai Islam PKB, PAN, PPP, PKS tak mencalonkan capres dan cawapres. Jika tak ada partai nasionalis dan partai Islam mendukung Golkar - akibat empat partai Islam mengusung sendiri capresnya - maka tamat sudah riwayat Ical. Ical gagal maju nyapres. Bisa jadi Golkar menjadi pendukung empat partai Islam dalam pencalonan dan Ical menjadi cawapres partai Islam.

Prabowo. Prabowo dengan Geridra yang hanya meraih 11% suara membutuhkan sekitar 15% suara untuk mengusung capres Prabowo. Lalu dari mana didapatkan mitra koalisi agar Prabowo bisa nyapres? Hanura? Tak mungkin Hanura mendukung Prabowo karena Hanura dengan Hary Tan ketakutan dengan Prabowo yang mantan anggota Cendana. Hary Tan berseteru dengan Ibu Tutut soal perampasan TPI milik Ibu Tutut.

NasDem, dengan tokoh sekaliber Suryo Paloh sebagai pejuang HAM, sangat tidak mungkin NasDem akan mendukung Prabowo yang selalu terkait isu kasus pelanggaran HAM tahun 1998. Ada secercah harapan Demokrat mendukung Prabowo jika Prabowo berjanji melindungi SBY dari kasus Century dan juga soal Ibas. Namun, melihat perilaku Prabowo yang cenderung brangasan, SBY akan berpikir seribu kali untuk mendukung Prabowo. Lalu dari mana Prabowo akan mendapatkan dukungan dengan modal elektabilitasnya yang tinggi di bawah Jokowi?

Jika empat partai Islam bersatu, maka kemungkinan Prabowo akan mengalami nasib buruk dan bisa menjadi cawapres bagi partai Islam. Perolehan suara Gerindra yang hanya 11% dan dengan modal elektabilitas yang tinggi tak menjamin kemenangan pula. Maka tokoh alternatif seperti Mahfud MD patut didukung. Apalagi kalau Demokrat juga bergabung dengan koalisia Islam, maka kekuatan koalisi Islam akan sangat luar biasa.

Maka, ini kesempatan langka. Bersatunya empat partai Islam akan menggagalkan Ical dan Prabowo menjadi calon presiden - paling banter malah menjadi cawapres bagi Koalisi Islam dengan tokohnya Mahfud MD sebagai capres alternative.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun