Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala AFF 2012: Ditunggu Gol Spektakuler Kelas Dunia Andik Vermansyah!

1 Desember 2012   04:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:23 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Andik Vermansyah melesakkan tendangan fantastis. Gol. Indonesia menang 1-0 atas Singapura - pertama setelah 14 tahun. Emosi dan euphoria boleh diluapkan karena di situlah menariknya sepakbola, analisis sebelumnya dengan kecenderungan seri antara Indonesia kontra Singapura mendekati kebenarannya. Sampai menit ke 90 kebenaran itu masih berlangsung. Namun Andik Vermansyah melesakkan gol kelas dunia - gol spektakuler yang dilakukan dengan kesengajaan-ketidaksengajaan-keberuntungan - yang mengharuskan pergeseran hukum tiga keadaan. Indonesia memenangi pertandingan. Gol Andik sendiri adalah ciri khas gol kelas dunia - ada unsur spekulasi yang fantastis dengan tendangan yang menimbulkan decak kagum.

Kemenangan atas Singapura menimbulkan asa untuk mampu membantai Timnas Malaysia. Sementara itu, pada kenyatannya kondisi dan kualitas Timnas Indonesia di antara tiga negara lain, Laos, Malaysia, Singapura, saat ini sebenarnya dalam posisi di Tengah, atau tengah-tengah; berdasarkan hukum tiga keadaan Atas-Tengah-Bawah. Di grub ini, Singapura dan Malaysia dinilai sebagai timnas papan Atas, Indonesia Tengah, dan Laos Bawah. Itu yang tergambar dalam kenyataan. Lalu apa yang seharusnya dilakukan berdasarkan hukum itu?

Timnas Indonesia masih menikmati keindahan kemenangan 1-0 atas Singapura. Dalam kondisi seperti ini kita harus menengok bahwa Menarik sekali mengamati pertandingan antara Malaysia dan Laos yang berakhir dengan skor 4-1 untuk Malaysia. Malaysia datang dengan status juara bertahan, maka dalam benak penonton Malaysia dan Timnas Malaysia mereka yakin akan menang melawan Laos. Artinya dalam hukum tiga keadaan Malaysia berada pada level Atas alias Menang. Malaysia dan Safree menghancurkan Laos tanpa ampun berkat keyakinan tinggi dan tekanan atas kekalahan memalukan 3-0 atas Singapura. Malaysia diuntungkan dengan absennya palang pintuk kokoh Wahyu Wijiastanto yang semakin membuat semangat Harimau Malaya menyala-nyala untuk memakan Garuda.

Nah, berdasarkan Hukum Tiga Keadaan, maka Garuda dan Harimau Malaya akan saling memakan. Kini Indonesia meras di Atas, Menang. Harimau Malaya juga merasa di Atas, Menang. Lalu kalau posisi sudah seimbang seperti ini, maka azas Hukum Tiga Keadaan pun tetap berlaku, Tengah: Seri. Sama kuat, sama motivasinya. Hasil Seri dari perjuangan itu akan menguntungkan Indonesia. Hasil Seri cukup untuk meloloskan Indonesia.

Jika Timnas berpikir hanya mencari seri, artinya secara Hukum Tiga Keadaan, Timnas menurunkan derajat ke posisi Tengah, bukan atas. Posisi Tengah ini berlawanan dengan semangat Malaysia, artinya di Atas. Jika itu yang terjadi maka sesuai dengan hukum Indonesia akan tersingkir dan kalah oleh Malaya. Hal ini sesuai dengan hukum, menempatkan diri pada posisi di bawah Malaysia. Untuk itu, biarpun hasil seri telah meloloskan Indonesia dan Singapura - yang akan membantai Laos dengan 2-0 saja, Indonesia harus bermain dan turun ke lapangan dengan determinasi Tinggi. Indonesia harus menang agar terjaga peluangnya.

Kini, bangsa Indonesia, akan menunggu dengan berdebar-debar dan antusias bagaimana Nil Maizar akan meramu lini pertahanan. Strategi menyimpan Bambang Pamungkas dan Andik Vermansyah bisa jadi tidak harus dijalankan lagi. Indonesia perlu mendapatkan suntikan semangat sejak menit pertama untuk menjinakkan Harimau Malaya - persis sama dengan Singapura menekan Malaysia dan Indonesia menekan Singapura, yang sama-sama menghasilkan kemenangan bagi Singapura dan Indonesia. Untuk itu Andik Vermansyah harus diturunkan demi menjaga asa dan semangat dalam Hukum Tiga Keadaan. Menang, Atas. Bukan Tengah-Seri, bahkan Kalah.

Indonesia menghadapi Malaysia, dengan posisi sama kuat, perlu keajaiban dan gol spektakuler Andik Vermansyah lagi. Atau akan muncul gol-gol lain yang spektakuler yang akan membungkam Bukit Jalil sunyi senyap, dan mengantarkan Indonesia dan Singapura lolos ke semifinal. Di semifinal telah menunggu Thailand dan Filipina. Siapapun yang akan dihadapi, Filipina lebih sulit dikalahkan Indonesia untuk saat ini. Eh jangan ke sana dulu. Ayo. Indonesia, Garuda patuk tuh Harimau!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun